JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah

Curiga Kakek dan Saudaranya Meninggal Beruntun Karena Disantet, Pria Pamekasan Ini Tega Bunuh Pamannya dengan Celurit

Lelaki tewas di ukung celurit
ilustrasi / joglosemarnews
   

PAMEKASAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Berawal dari kecurigaan atas meninggalnya kakek nenek dan keluarganya secara beruntun, pria asal Pamekasan, Madura berinisial MH (39) ini tega membunuh pamannya dengan celurit.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (19/10/2021) sekitar pukul 14.00 WIB lalu.

Baik korban, Pusadin (550 dan pelaku, keduanya sama-sama tinggal di Dusun Panjalin, Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.

Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Tomy Prambana menjelaskan, di depan polisi, pelaku mengaku membunuh pamannya karena isu santet.

Pelaku membunuh pamannya karena mengingat ucapan korban dua tahun lalu yang mengancam akan membunuh keluarganya.

Anehnya, tak lama dari ancaman itu, kakek dan nenek pelaku meninggal.

Selain itu, enam keluarga pelaku lainnya juga meninggal dunia. Dan terakhir adalah keponakan pelaku yang berumur 10 bulan juga meninggal.

Dari hasil pemeriksaan, Polisi mendapatkan informasi bahwa sebelumnya MH tidak memiliki niatan membunuh pamannya tersebut.

Baca Juga :  Mobil Berkecepatan Tinggi Hilang Kendali dan Menggasak 3 Pedagang dan Satu Warga di Tangerang, 1 Tewas

“Pada saat itu pelaku bertujuan ke rumah salah satu Ulama di tempat tinggalnya. Pelaku bermaksud memberi tahu bahwa keponakannya yang berumur 10 bulan meninggal dan meminta bantuan untuk dimandikan serta disolatkan,” kata AKP Tomy Prambana kepada TribunMadura.com, Sabtu (23/10/2021).

Namun, sebelum pelaku tiba di rumah Ulama tersebut, pelaku bertemu dengan korban yang pada saat itu langsung lari masuk kedalam rumahnya.

Di waktu bersamaan, pelaku teringat kembali ucapan korban yang akan menghilangkan nyawa keluarganya.

Sehingga, saat itu pelaku mengejar korban masuk ke dalam rumahnya.

Sesampainya di dalam rumah korban, pelaku langsung cekcok mulut dan menanyakan terkait penyebab kematian semua keluarganya.

“Namun korban saat itu menjelaskan kepada pelaku; kenapa kamu mau mati juga?” jelas AKP Tomy.

Karena mendengar kalimat tersebut, amarah pelaku memuncak.

Seketika itu, pelaku langsung mengeluarkan sebilah celurit yang biasa disimpan di pinggang kanannya.

Saat itu juga, pelaku langsung membacokkan celurit tersebut bertubi-tubi ke tubuh korban.

Baca Juga :  Mobil Berkecepatan Tinggi Hilang Kendali dan Menggasak 3 Pedagang dan Satu Warga di Tangerang, 1 Tewas

Sewaktu pembacokan terjadi, korban sempat berusaha melawan.

Namun nahas, korban meninggal dunia di dalam rumahnya akibat tebasan celurit sepanjang 65 cm dari pelaku.

“Setelah membunuh korban, kemudian pelaku langsung lari dan pergi meninggalkan lokasi,” bebernya.

Ada pun sejumlah barang bukti yang diamankan Polisi, di antaranya sebilah celurit warna hitam dengan gagang terbuat dari kayu warna hitam.

Selain itu, Polisi juga mengamankan kemeja lengan panjang warna biru muda dengan bercak darah, sarung berwarna biru tua bermotif batik, sebuah seprai warna putih yang masih terdapat bercak darah, satu songkok warna putih, dan sebuah sarung motif kotak berwarna biru putih dengan terdapat darah.

Saat ini, pelaku sudah mendekam dibalik jeruji rutan Polres Pamekasan.

Pelaku dikenai pasal 338 Subs 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman lima belas tahun penjara.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com