BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Dusun Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Piyungan Bantul ini, ternyata hanya sampah saja yang dibuang, namun juga termasuk jasad bayi!
Tak hanya sekali kasus penemuan jasad bayi terjadi di sana. Menurut pengakuan Ketua Paguyuban Pemulung Mardiko TPST Piyungan, Maryono, setidaknya sudah sembilan kali kasus penemuan jasad bayi terjadi sejak lokasi itu dibangun 1996 silam.
Jasad bayi tersebut kebanyakan ditemukan ikut terbuang di tumpukan sampah. Maryono mengatakan, sejak TPST Piyungan berdiri tahun 1996, hingga saat ini ia menghitung setidaknya sudah ada sembilan kasus penemuan mayat bayi di sana.
“Kami menghitung sudah ada 9 kali penemuan bayi, dari awal berdirinya TPST sampai tahun 2020 kemarin. Ditemukan oleh teman-teman pemulung,” ungkap Maryono.
TPST Piyungan memang dimanfaatkan oleh pemulung untuk mengais sampah-sampah yang bisa diolah untuk dijual kembali.
Biasanya pemulung akan mengais sampah dari bongkaran muatan dump truck yang datang.
“Biasanya ada bungkusan plastik yang besar, itu dikira sampah, tetapi ternyata ketika dibuka ada bayi. Bahkan ada yang kembar,” ujarnya.
Penemuan mayat bayi kembar itu terjadi pada tahun 2020 silam. Oleh mereka, kasus itu dilaporkan ke kepolisian.
Dan dari sepengetahuan Maryono, selama ini juga belum ada pengungkapan siapa pelaku pembuangan bayi-bayi malang tersebut.
“Sejauh ini juga belum pernah ditemukan orang yang membuang,” imbuhnya.
Maryono menyatakan bahwa sejak kasus penemuan bayi kembar di 2020, para pemulung tak lagi menemukan mayat bayi.
Ia pun berharap tak ada lagi kasus tersebut di TPST Piyungan, meski ia berasumsi bahwa selain dari sembilan kasus tersebut, dimungkinkan ada mayat bayi lain yang akhirnya tidak ditemukan oleh pemulung-pemulung di sana.
“Terakhir di 2020, mungkin banyak yang tidak ditemukan,” tambahnya.