SULSEL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah keji seroang anak terhadap orangtua dan saudara terjadi di Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Hanya gara-gara tidak dibelikan rokok, seorang pemuda berinisial AK (29) nekat mengamuk hingga tega menghabisi nyawa 3 anggota keluarganya.
AK membabi buta membunuh kakak, ayah serta ibunya. Ketiganya dihabisi dengan menggunakan pisau dapur.
Ketiga korban AK yakni bapaknya, Baddu bin Simbu (75), ibunya Sadia binti Bonro (72), dan saudaranya Saleha (35).
Berdasarkan data yang dihimpun, pembunuhan keji itu bermula pada Selasa (26/10/2021). Saat itu, AK duduk-duduk di rumahnya yang berada di Kelurahan Ereng-ereng, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.
AK kemudian menyuruh adiknya, Nurul Awalia (22) untuk membeli rokok namun AK marah karena adiknya lama membawa rokok untuknya.
Sebenarnya Nurul tidak pergi beli rokok, ini karena tidak ada uang yang dia pegang. Melihat itu, AK kemudian cekcok dengan Nurul.
AK yang memegang pisau dapur langsung menyerang adiknya. Beruntung sang adik berhasil melarikan diri, namun mengalami beberapa luka.
Sementara sang kakak, Saleha yang datang untuk melerai juga diserang oleh AK menggunakan pisau dapur.
Saleha langsung tewas di tempat dengan luka di bagian leher. Ayah dan ibunya yang melihat Saleha terluka langsung bergegas untuk menolong.
Namun, AK yang sudah terlanjur naik pitam juga menyerang ayah dan ibunya.
Ketiga korban langsung dibawa ke rumah sakit Banyorang. Meski mendapatkan perawatan medis nyawa ketiganya tak tertolong.
Sementara AK berhasil diamankan oleh warga dan pihak kepolisian. Lurah Ereng-ereng, Kaimuddin mengatakan, pelaku sudah lama diketahui mengalami gangguan kejiwaan.
“Dia mengamuk. Bahkan sudah sekitar 10 tahun, AK mengalami gangguan jiwa,” katanya, dikutip dari Tribun-Timur, Rabu (27/10/2021).
Kaimuddin tidak pernah menyangka AK tega menghabisi ketiga anggota keluarganya.
Sebab meski diketahui mengalami gangguan kejiwaan, AK tidak pernah terlihat melakukan hal yang membahayakan.
AK tidak pernah mengamuk atau melakukan tindakan kasar terhadap orang lain apalagi dengan keluarganya.
Kaimuddin saat bertamu ke rumah AK, melihat perilaku yang selalu ditunjukkan sangat baik.
“Biasa saya berkunjung ke rumahnya silaturahim, si pelaku ini tidak ada tanda-tanda mau mengamuk,” tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Burhan menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan kondisi kejiwaan pelaku. Sebab belum ada yang bisa membuktikan bahwa Akmal mengalami gangguan kejiwaan.
Karenanya, nantinya akan dilakukan pemeriksaan Akmal ke dokter Psikiater untuk memastikan hal itu.
“Akan dilakukan pemeriksaan psikiater terhadap terduga pelaku untuk mengetahui sejauh mana penyakit yang diderita,” tuturnya, dikutip dari Tribun-Timur.