JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Semarang

Heboh Rentetan Gempa di Banyubiru Semarang dan Telan Korban Jiwa. Begini Fakta Sebenarnya!

Ilustrasi ombak besar (tsunami)
ย ย ย 

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Jateng utamanya Salatiga dan Kabupaten Semarang digegerkan dengan beredarnya rekaman suara tentang korban jiwa dan kerugian material akibat rentetan gempa di kedua wilayah tersebut.

Adapun rekaman suara berdurasi 25 detik itu berisi kalimat : Assalamualaikum, Ndan Umam, Ndan Anam dan teman-teman semuanya, malam ini dapat informasi untuk kelurahan Muncul di Banyubiru sudah terjadi beberapa rumah roboh dan meninggal dunia 1 dan beberapa korban dilarikan ke rumah sakit. Info terkini, sugeng dalu โ€ฆ

Menanggapi info di rekaman suara itu, Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, melalui Kapolsek Banyubiru Iptu Subhan mengatakan pihaknya sudah melakukan patroli ke lokasi bersama perangkat desa, tokoh masyarakat dan pelaku wisata, ternyata hasilnya nihil.

โ€œInfo dalam rekaman suara itu dipastikan tidak benar. Lagipula di Banyubiru tidak ada desa Muncul, yang ada dusun Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru,โ€ ungkap Kapolsek saat diwawancara, Minggu (24/10).

Baca Juga :  Pabrik Pil Koplo Beromzet Triliunan Rupiah di Semarang Digerebek BPOM

Dijelaskan rekaman suara yang tidak diketahui siapa pembuatnya itu sempat membuat pelaku wisata mengurungkan niat berwisata ke Rowoboni. Hal ini menurut Subhan disesalkan banyak pihak terutama pelaku usaha di tempat wisata.

โ€œBeredar juga rekaman klarifikasi dan permintaan maaf bahwa info korban jiwa dan material itu tidak benar, namun kami masih melacak pembuatnya siapa,โ€ ungkap Iptu Subhan.

Terkait gempa yang terjadi di Salatiga dan sebagian Kabupaten Semarang pada dua hari terakhir ini, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono melalui akun Twitternya menjelaskan gempa tersebut adalah gempa swarm.

Gempa swarm, ungkapnya, adalah serangkaian aktivitas gempa yang bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan.

Baca Juga :  Lakukan Balapan Liar di Ungaran, Puluhan Pemuda Dihukum Menuntun Motor Mereka ke Polres Semarang

Gempa swarm terjadi tanpa ada gempa utama (mainshock), seperti pada umumnya gempa utama lebih besar kekuatannya dibandingkan gempa susulan.

Gempa yang dimulai Sabtu (23/10) sekitar pukul 00.32 wib tersebut hingga saat ini minimal sudah terjadi 24 kali.

Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy meminta masyarakat tidak panik serta tidak mudah termakan berita hoax terkait rentetan gempa tersebut.

Masyarakat juga dihimbau tidak mudah menciptakan kegaduhan atau menyebar pesan yang belum diketahui kebenarannya.

โ€œPemerintah sudah mempunyai SOP terkait penanganan gempa dan bencana alam lainnya. Institusi Polri melalui Polres, Polsek dan Bhabinkamtibmas akan melakukan patroli dan pelaporan terkait rentetan gempa dan dampak yang diakibatkannya. Untuk masyarakat dihimbau tetap tenang dan waspada,โ€ tegas Kabidhumas Polda Jateng. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com