Jangan Dicontoh, Tiga Pendaki Ini Mendaki Merbabu Lewat Jalur Ilegal

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Balai Taman Nasional Gunung Merbbau (BTNGMb) berhasil mengungkap oknum pendaki yang membuat konten naik tugu triangulasi di puncak Gunung Merbabu.

Ada tiga orang oknum pendaki yang dimintai keterangan tim BTNGMb.

Mereka adalah R, Wo, Wa asal Sukoharjo, Klaten, dan Jogjakarta diketahui mendaki lewat jalur ilegal awal Oktober lalu. Aksi ketiganya yang menaiki tugu triangulasi sempat viral di media sosial (Medsos) beberapa waktu lalu.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti mengatakan ketiga pendaki tersebut telah mengakui menaiki tugu Triangulasi.

“Mereka juga mengaku naik lewat jalur ilegal. Karena pada saat itu, baru jalur pendakian Tekhelan, Kabupaten Semarang yang dibuka. Ketiganya langsung dikenai sanksi dilarang mendaki selama satu tahun,” ujarnya saat ditemui di kantornya di Jalan Merbabu, Boyolali pada Jumat (15/10/2021).

Koordinator Perlindungan BTNGMb, Yulianto menambahkan, pihaknya berhasil melakukan penelusuran dan langsung menghubungi ketiga pendaki tersebut. Ketiganya kemudian diminta untuk melakukan klarifikasi di BTNGMb pada 12 Oktober lalu. Ketiganya lantas diperiksa.

“Hasil pemeriksaan, ketiganya naik lewat jalur ilegal yakni, di Bentrokan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang.”

Mereka juga mengakui naik di tugu triangulasi. Mereka lalu diminta membuat surat pernyataan yang berisi, pengakuan mendaki di jalur ilegal. Serta berjanji tidak akan mengulangi lagi dan bersedia melakukan kegiatan pemulihan ekosistem pada kawasan yang rusak.

“Mereka juga bersedia menyosialisasikan lewat medsos masing- masing bahwa jalur Bentrokan merupakan jalur ilegal.”

Seperti diberitakan, viral dimedsos, seorang laki- laki berjoged di tugu puncak triangulasi Gunung Merbabu. Ada pula dua gambar yang memperlihatkan dua orang berbeda duduk di atas plang penanda puncak triangulasi.

Pihak BTNGMb langsung melakukan penelusuran guna mengungkap pelakunya. Tim BTNGMb menyayangkan aksi yang beredar di medsos. Pasalnya, para pendaki seyogyanya bersikap bijak menjaga norma aturan atau regulasi. Apalagi tugu triangulasi adalah aset negara. Waskita