Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Lolos Seleksi PPPK, Supriyadi Penuhi Nazarnya Jalan Kaki dari Trucuk Klaten ke Kampus UNY di Yogyakarta

Supriyadi saat melintas di Jalan Yogyakarta-Solo depan eks Pabrik Gula Gondang, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Minggu (10/10/2021) / tribunnews

KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi seorang guru honorer yang sudah mengabdi belasan tahun, lulus tes seleksi Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan anugerah yang luar biasa.

Dan untuk mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan itu, masing-masing orang punya caranya sendiri—sendiri.

Tak terkecuali dengan Supriyadi (53), seorang guru honoere di SMP Negeri 1 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini.

Lantaran lulus dalam seleksi PPPK 2021, ia pun menunaikan nazarnya, dengan berjalan kaki dari sekolahnya di Trucuk Klaten ke kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang merupakan almamaternya.

Aksi jalan kaki sejauh 37 kilometer itu dilakukan oleh ayah tiga anak tersebut pada Minggu (10/10/2021) sekitar pukul 06.00 WIB dengan titik awal SMPN 1 Trucuk yang berada di Desa Gaden, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten

Pantauan TribunJogja.com sekitar pukul 09.30, guru olahraga tersebut sudah tiba di Jalan Yogyakarta-Solo tepatnya depan eks Pabrik Gula Gondang yang berada di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan.

Saat menunaikan aksi jalan kaki tersebut, Supriyadi mengenakan jaket berwarna hitam bertuliskan Klaten pada bagian punggung dan celana training juga berwarna hitam.

“Saya ingin menunaikan nazar yang sudah saya janjikan, jika lulus mau jalan kaki dari tempat mengajar SMPN 1 Trucuk ke kampus UNY,” ucapnya saat berbincang dengan TribunJogja.com saat beristirahat di dekat PG Gondang.

Menurut Supriyadi, ia sengaja menunaikan nazar ke Kampus UNY Yogyakarta dari SMPN 1 Trucuk Klaten sejauh 37 kilometer karena kampus tersebut merupakan almamaternya. Ia lulus dari Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY pada tahun 1997.

Kemudian sejak saat itu menjadi guru olahraga di beberapa sekolah swasta hingga akhirnya bergabung sebagai guru honorer di SMPN 1 Trucuk sejak tahun 2003/2004.

“Sudah 20-an tahun jadi guru honorer, kalau di SMPN 1 Trucuk sejak tahun ajaran 2003/2004 atau sekitar 16 tahun. Saya bersyukur bisa lulus ASN PPPK ini, makanya saya ingin tunaikan nazar,” jelasnya.

Diakui ayah 3 anak itu, ia memperkirakan jika dirinya bakal tiba di Kampus UNY Yogyakarta pada Minggu sore sekitar pukul 16.00.

Ia pun sebelum menunaikan nazar tersebut sudah meminta izin ke istrinya selepas salat subuh minggu pagi.

“Tadi sudah izin ke istri, mungkin kalau tidak ada halangan saya tiba di Kampus UNY sekitar pukul 4 sore ya,” katanya.

Menurutnya, untuk menunaikan nazar jalan kaki 37 kilometer itu, dirinya tidak memiliki persiapan khusus.

Sebab, sebelum-sebelumnya dirinya juga pernah mengiringi siswa ikut lomba gerak jalan sejauh 25 kilometer.

“Untuk nazar ini nggak ada persiapan khusus. Saya jalan santai saja dan tidak tergesa-gesa,” ujar warga Dukuh Brajan, Desa Planggu, Kecamatan Trucuk.

Diakui Supriyadi, dirinya senang bisa menjadi guru, sebab baginya guru itu bisa memberi pengabdian kepada anak-anak menularkan ilmu dan juga pengabdian bagi negeri.

Supriyadi pun berpesan agar semua guru yang belum diangkat menjadi ASN untuk tetap semangat mengajar dan selalu berusaha.

Exit mobile version