Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Menko Airlangga: Pemerintah Akan Terus Dorong Pertumbuhan Industri Kopi

Airlangga Hartarto / Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemerintah mengapresiasi dan mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia. Pasalnya, industri kopi memiliki peran besar dalam menyereap tenaga kerja.

Data menunjukkan, industri kopi mampu memberdayakan 1,86 juta kepala keluarga petani dan 50.000 tenaga kerja umum.

“Kopi merupakan komoditas terpenting ketiga di perkebunan setelah kelapa sawit dan karet alam. Kopi juga menyumbang persentase terhadap PDB perkebunan sebesar 16,15%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan hal itu saat menyambut kedatangan para pelaku industri kopi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Jumat (1/10/2021), bertepatan dengan International Coffee Day.

Lebih lanjut, Menko Airlangga memaparkan, dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan cukup signifikan, yakni sebesar 250%.

Saat ini, Indonesia merupakan produsen kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Luas lahan kopi Indonesia mencapai 1,25 juta ha dengan total produksi hingga 761 ribu ton per tahun.

Sebagaimana sektor lain, demikian Menko Airlangga, Pemerintah telah memberi dukungan pertumbuhan industri kopi Indonesia melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Realisasi KUR untuk kopi pada 2020 sebesar Rp 1,2 triliun dengan 53.000 debitur dan realisasi KUR industri kopi hingga 21 Juli 2021 sebesar Rp 661 miliar dengan 25.000 debitur,” ujar Airlangga.

Menko Airlangga mengatakan, industri kopi memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di Indonesia.

Tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha kopi menjadi salah satu buktinya.

“Salah satu program pelatihan favorit di Kartu Prakerja adalah pelatihan menjadi barista. Hal ini menunjukkan anak muda sekarang sangat tertarik dengan industri kopi,” ujar Airlangga.

Pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri kopi Indonesia baik melalui food estate berbasis korporatisasi petani, KUR, maupun riset-riset penting untuk menambah nilai kopi itu sendiri.

Karena itu, menurut Airlangga, kerja sama internasional baik bilateral, regional maupun internasional perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin.

“Terutama untuk mendongkrak kopi Indonesia menjadi komoditas berorientasi ekspor unggulan baik di pasar tradisional maupun non-tradisional,” ujarnya.

Karena itu, Airlangga menegaskan, Kementeriannya menyambut baik kolaborasi antara pelaku industri kopi dengan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri kopi di Indonesia.

“Langkah ini juga akan bertujuan untuk mempromosikan kopi Indonesia di pasar global,” tutup Menko Airlangga. Suhamdani

Exit mobile version