Beranda Daerah Boyolali Musim Penghujan Tiba, SK Siaga Darurat Kekeringan di Boyolali Dicabut Akhir Oktober

Musim Penghujan Tiba, SK Siaga Darurat Kekeringan di Boyolali Dicabut Akhir Oktober

Warga Boyolali tengah menerima bantuan air bersih / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Seiring datangnya musim penghujan, SK Bupati Boyolali tentang penetapan siaga darurat kekeringan bakal dicabut pada akhir Oktober 2021 mendatang.

“Ya, siaga darurat kekeringan bakal resmi dicabut 31 Oktober. Prinsipnya berakhir, namun, kalau masih ada masyarakat butuh air maka tetap kami dropping,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali Widodo Munir di kantornya pada Senin (25/10/2021).

Dijelaskan, pencabutan SK tersebut merujuk pada perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Oktober mulai masuk musim hujan. Namun demikian, ada beberapa daerah yang terlewati alias belum menerima curah hujan.

“Memang alokasi 2.009 tangki air bersih belum semua tersalurkan. Masih ada ratusan tangki air sisa untuk berjaga-jaga,” ujarnya.

Baca Juga :  Belum Masuk Sekolah Hingga Kini, Disdikbud Pantau Kondisi KM, Korban Penganiayaan di Desa Banyusri, Boyolali

Selama ini, kawasan rawan kekurangan air bersih melanda sejumlah wilayah. Antara lain, Kecamatan Musuk, Tamansari, Juwangi, Wonosegoro dan Kecamatan Wonosamodro. Sedangkan Kecamatan Selo sudah tidak masuk kawasan rawan bencana kekeringan.

Pihaknya juga tetap mengantisipasi bencana alam selama peralihan musim, seperti angin puting beliung atau lisus, tanah longsor maupun banjir. Bahkan, bencana lisus sudah terjadi di Kecamatan Juwangi beberapa hari lalu.

Dalam kejadian tersebut, satu rumah warga di Desa/Kecamatan Juwangi roboh. Pihaknya langsung melakukan asesmen di lapangan dan membantu korban bencana melalui jajaran terkait. “Keluarga korban juga sudah kami ajukan untuk mendapatkan bantuan sampai Rp 25 juta,” bebernya. Waskita