Beranda Umum Internasional Pertemuan Perdana AS-Taliban, AS Sepakat Beri Bantuan Kemanusiaan

Pertemuan Perdana AS-Taliban, AS Sepakat Beri Bantuan Kemanusiaan

Pengungsi internal menerima bantuan makanan yang didistribusikan oleh Bulan Sabit Merah di Kabul, Afghanistan, 20 September 2021 / republika

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pejabat Taliban dan perwakilan pemerintah Amerika Serikat (AS) melakukan pertemuan di Doha, Qatar, pada Minggu (10/10/2021).

Pertemuan   itu  menjadi   istimewa,   sebab   untuk   pertama   kalinya   Washington   bertemu   dengan perwakilan Taliban sejak Taliban mengambil alih kekuasaan Afganistan pada pertengahan Agustus lalu.

Dilansir dari republika, pertemuan yang dilakukan di Doha tersebut berjalan dengan baik. Bahkan menurut Taliban, AS telah sepakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke negara mereka.

Di sisi lain, pihak AS hanya mengatakan bahwa pemberian bantuan kemanusiaan diberikan langsungkepada rakyat Afghanistan.

Dalam pertemuan tersebut, AS sepakat untuk tidak mengaitkan pemberian bantuan kemanusiaan dengan pengakuan formal pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Meski begitu, juru bicara  Departemen Luar Negeri AS Ned  Price mengatakan bahwa pertemuan tersebut tetap membahas berbagai macam isu, seperti masalah keamanan hingga hak asasi manusia(HAM).

“Delegasi AS fokus pada masalah keamanan dan terorisme serta perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing lainnya dan mitra Afghanistan kami, serta pada hak asasi manusia (HAM),termasuk   partisipasi   yang   berarti   dari   perempuan   dan   anak   perempuan   dalam   semua   aspek masyarakat Afghanistan,” kata Price sebagaimana dikutip dari republika, Senin (11/10/2021).

Price juga kembali menekankan bahwa AS tetap akan menilai tindakan yang dilakukan Taliban. Diajuga mengharapkan Taliban agar menepati janji-janji mereka.

Juru bicara Taliban Suhail Shaheen pun meyakinkan bahwa Taliban akan terus berkomitmen dengan janji-janji yang mereka buat.

Salah satunya untuk tidak membiarkan kawasan Afghanistan menjadi sarang kelompok ekstremis yang menyerang negara lain.

Kendati demikian, Taliban tetap menolak untuk menjalin kerja sama dengan AS terkait penanganan bangkitnya ISIS di Afghanistan. Grahita Narasetya