Soal SK panitia yang diketahui belum dibuat dan Ketua panitia mengaku tak pernah menerima, Kades menyampaikan seingatnya sudah ia buat. Akan tetapi malah ketlisut dan belum ditemukan.
Namun ia mengatakan SK panitia itu barusaja ditemukannya.
“Sudah saya uber, sudah ketemu Mas,” imbuhnya.
Sementara, perihal SPJ penggunaan uang tarikan dari peserta di 2020, Kades menyebut sebelumnya sempat dibahas melalui rapat bersama dengan panitia.
Jatah BPN dan Camat
Pun dengan penggunaan untuk membayar honor-honor ke panitia, perangkat desa dan termasuk Kades, ia juga tak menampik munculnya honor itu sudah dirapatkan bersama panitia.
“Ada uang segitu kemudian dirapatkan. Saya buat rengrengan. Untuk BPN dan Camat itu baru wacana. Saya yakin beliau tidak mau, sehingga akhirnya nggak jadi. Uangnya masih ada kok,” katanya.
Untuk pembelian patok yang dinilai ada perubahan jumlah dari 500 jadi 750 buah, Sukidi mengaku tidak hafal persis jumlahnya. Hanya saya ia menyampaikan penambahan itu karena untuk kepentingan cadangan, bongkar dan sebagainya.
“Sehingga jatuhnya jumlahnya beda,” imbuhnya.
Kades mengaku belum dimintai keterangan oleh Inspektorat. Ia menyebut kemungkinan diperiksa Minggu depan.
“Nanti kami akan minta petunjuk dan sebagainya,” tandasnya.
Sementara saat dikonfirmasi, Ketua Panitia PTSL Desa Kecik, Marzuki mengatakan dirinya ikut dimintai keterangan bersama puluhan warga di balai desa pada Rabu (27/10/2021).
Soal SK panitia, sepengetahuannya memang dirinya belum pernah melihat SK dari Kades.
Lantas soal alokasi honor-honor, ia enggan membeberkan dengan alasan nanti menunggu hasil pemeriksaan Inspektorat saja. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com