SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Peralihan pembelajaran dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran dalam jaringan (Daring) mengharuskan adanya perubahan mindset serta perubahan ruang belajar.
Demikian disampaikan oleh Dr. Munzil, M.Si, Korprodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang saat menjadi pemateri dalam Webinar Nasional Problematika Pembelajaran Sains Pasca Pandemi Covid-19 di Era Digital pada Selasa (28/9/2021).
Dalam webinar yang diselenggarakan oleh S2 Pendidikan Sains FKIP UNS Surakarta melalui aplikasi Zoom Meetings tersebut juga menghadirkan pembicara Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si selaku Kaprodi S2 Pendidikan Sains Pascasarjana FKIP UNS.
Lebih lanjut, Munzil menjelaskan, ilmu pengetahuan saat ini bisa berasal dari banyak sumber belajar. Sumber-sumber ilmu yang beraneka macam itu berfungsi sebagai pemicu berpikir. Sementara, peran guru lebih sebagai desainer dalam proses pembelajaran.
“Dalam kondisi pandemi dan peralihan ke arah normal seperti ini, solusi yang ditawarkan dalam mempelajari sains pasca pandemi adalah dengan blended learning,” ujar Munzil.
Dijelaskan, sistem blended learning adalah pembelajaran yang mengkombinasikan antara tatap muka (pembelajaran secara konvensional melalui metode ceramah, penugasan, tanya jawab dan demontrasi dengan pembelajaran secara online dengan memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi pendukung.
Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Sarwanto, S.Pd, M.Si menjelaskan, literasi menjadi elemen penting sebagai dasar hidup di masyarakat, baik literasi sains atau literasi membaca, efektif untuk hidup kembali ke masyarakat.
Begitu pula dengan literasi humanisme, teknologi menjadi dasar hidup di masyarakat.
Ada pula numerasi sebagai kemampuan untuk mengakses, menggunakan dan menafsirkan serta menghubungkan info metematis serta menangani kebutuhan informasi sehari-hari.
“Jadi literasi dan numerasi membantu seseorang mendapatkan keterampilan dasar yang diperlukan mencapai kesuksesan dalam hidup,” terang Sarwanto.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Ketua Panitia Dr. Bramastia, S.Pd., M.Pd menjelaskan, Webinar tersebut diikuti oleh 300 orang.
Pada bagian lain, Kaprodi S2 Pendidikan Sains FKIP UNS, Dr. Sarwanto, M.Si menjelaskan, pemilihan tema webinar itu merupakan gambaran keresahan akan problematika yang muncul di masa pandemi Covid-19.
Sedangkan Dekan FKIP UNS, Dr. Mardiyana, M.Si mengatakan, pada masa pandemi para mahasisw justru terdorong untuk melahirkan kreativitas.
Contohnya, sekarang pembelajaran dapat dilakukan di mana saja. Laboratorium, jelas Mardiyana, tidak terbatas hanya di ruangan lab itu sendiri, tetapi bisa di ruang ruang lain yang bisa digunakan sebagai laboratorium dan juga dengan kemajuan teknologi.
“Kita harus bisa memanfaatkan inovasi dalam pembelajaran,” ujarnya. Suhamdani