Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Siswa SD Muhammadiyah 1 Solo Ikuti Pembelajaran Tatap Muka dengan Pengawasan Prokes yang Ketat

Siswa SD Muhammadiyah 1 Solo sedang mengikuti pembelajaran tatap muka dengan pengawasan ketat sesuai protokol kesehatan. Foto: istimewa

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Siswa kelas 1 dan 2 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas dengan pengawasan ekstra mengedepankan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Sebelumnya, hanya siswa dari kelas 3-6 ABCD yang boleh melakukan PTM dan saat ini memasuki tahap 3 PTM terbatas.

Kepala Sekolah Penggerak Sri Sayekti melalui Wakil Kepala Bidang Humas, Jatmiko menyatakan, pihaknya lebih ekstra mengawasi protokol kesehatan para siswa kelas bawah khususnya dan umumnya kelas atas.

“Ekstra awasi prokes kelas bawah dan atas serta anak-anak sebaiknya juga bawa masker cadangan. Kepala sekolah dan Satgas Covid-19 selalu kontroling menyusuri tiap sudut sekolah,” kata Jatmiko, Selasa (19/10/2021).

Siswa SD Muhammadiyah 1 Solo saat mengikuti pembelajaran tata muka. Foto: istimewa

Mengapa pembelajaran tatap muka terbatas? Jatmiko menyebut adanya sejumlah permasalahan. Yakni ancaman anak putus sekolah, ancaman kesempatan belajar, ancaman hilangnya pengetahuan dan keterampilan belajar atau learning lost pada satu generasi, ancaman rasa bosan.

“Berdasarkan info kepala sekolah, hasil tracing random dan testing Alhamdulilah  hasilnya semua negatif. PTM bisa dilanjutkan bapak/Ibu. Mohon untuk selalu disiplin menjaga prokes dan menaati pakta integritas.  Tadi yang kelas 1 dan 2 baru (pertama kali ke sekolah), masih belum tau kelasnya di mana, jadi diarahkan,” lanjut Jatmiko.

Jatmiko mengaku telah menerapkan protokol kesehatan ketat bagi para siswa. Orangtua murid hanya diperbolehkan mengantar sampai ke depan gerbang.

Di gerbang sekolah, para siswa dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya. Usai dicek suhu tubuh, para siswa diwajibkan mencuci tangan. Setelahnya, barulah mereka diperbolehkan masuk ke ruangan belajar masing-masing.

Jatmiko menambahkan, sebelum berangkat sarapan/konsumsi gizi seimbang; kondisi sehat dan tidak memiliki gejala suhu ≥37,30C, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas; menggunakan masker, membawa hand sanitizer, membawa makanan beserta alat makan dan air minum, membawa perlengkapan pribadi.

“Selama perjalanan, menerapkan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak hindari kerumunan, mencuci tangan pakai sabun (CTPS/hand sanitizer). hindari menyentuh permukaan benda, wajah; menerapkan etika batuk/bersin,” katanya.

“Sebelum masuk gerbang menerapkan 3 M. Selama kegiatan belajar mengajar, saat KBM berakhir, diperjalanan pulang menerapkan 3M. Tiba di rumah melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” pesannya.(Satryo)

Exit mobile version