JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Solo Masuk Kategori Kota Kurang Tanggap Ancaman Narkoba. BNNK Libatkan Elemen Masyarakat Ciptakan KOTAN

Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul (berdidi) saat menyampaikan materi workshop penanganan narkoba, Kamis (14/10/2021). Foto: Asa
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Kota Solo masuk dalam kategori kota “Kurang Tanggap” terhadap ancaman narkoba. Hal itu berdasarkan penelitian Indeks Kota Tanggap Ancaman Narkoba (IKOTAN) yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Universitas Padjajaran (UNPAD) tahun 2019.

Hasil penelitian tersebut mencuat dalam Workshop Penguatan Kapasitas Kepada Insan Media Untuk Mendukung Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN) yang digelar BNN Solo, Kamis (14/10/2021), di Hotel Loji, Solo.

Dalam penelitian disebutkan hanya satu kabupaten dari 173 lainnya di wilayah penelitian yang masuk kategori Sangat Tanggap. Sedangkan wilayah lain masuk kategori Tidak Tanggap, Kurang Tanggap, Cukup Tanggap dan Tanggap.

“Dapat nilai 33,67, Kota Solo masuk kategori Kurang Tanggap. Maka masih perlu upaya keterlibatan semua komponen untuk mewujudkan sinergitas masyarakat dalam mewujudkan Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN),” urai salah satu pembicara dalam workshop, Ketua PWI Solo, Anas Syahirul.

Baca Juga :  Peringati Hari Konsumen Nasional, Paknas Gelar Diskusi Reposisi Hak Konsumen Tembakau

Lebih jauh Anas menyebut, untuk mewujudkan KOTAN, maka harus melibatkan elemen masyarakat salah satunya profesi wartawan. Apa yang dilakukan BNNK Solo dengan menggelar workshop ini sebagai upaya untuk menggugah keterlibatan semua komponen masyarakat dalam tanggap terhadap masalah narkoba di wilayahnya.

“Program yang dilakukan BNNK Surakarta ini sangat tepat dalam melakukan pencegahan narkoba. Sesuai amanah UU 35 tahun 2009, peran serta masyarakat sangat didorong dalam penanganan narkoba terutama pencegahan,” ungkap Anas.

Lebih jauh Anas juga berharap, media atau kalangan wartawan di Surakarta dan sekitarnya juga lebih aktif melakukan edukasi dan penyebaran informasi mengenai persoalan narkoba di masyarakat. Terutama berita-berita yang memberi inspirasi bagi masyarakat terkait penyalahgunaan psikotropika. “Ada banyak berita inspirasitif  yang bisa diekspose media. Misalnya mantan pengguna narkoba yang sudah insaf dan punya kisah menarik. Maka menarik untu dimuat,” katanya

Baca Juga :  Meymey Goes To Kampoeng Gelar Seminar "Kiat Wanita Sukses: Ikhtiar Menjemput Rejeki, Memantaskan Usaha"

Kepala BNN Solo, Triatmo Hamardiyono mengungkapkan, workshop digelar untuk melakukan penguatan menuju Kota Solo tanggap terhadap ancaman narkoba yang secara spesifik melibatkan komponen wartawan.

“Media selain untuk menginformasikan dan mengedukasi, serta memberikan pengaruh untuk masyarakat sadar hidup sehat. Diharapkan melalui kegiatan ini mampu untuk mendorong hal tersebut,” pungkasnya.

Triatmo yakin, jika semua komponen bergerak dan peduli terhadap penanganan narkoba maka kategori KOTAN akan terus meningkat. (Prihatsari)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com