JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sopir Bus AKAP Menjerit, Organda Sragen Desak Pertamina Penuhi Stok BBM Solar. Ketua: Solar Langka, Ekonomi Bisa Lumpuh!

Ketua Organda Sragen, Eko Sudarsono. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Sragen meminta pemerintah dan Pertamina menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi.

Pasalnya jika sampai terjadi kelangkaan maka akan berdampak signifikan terhadap akses transportasi dan pergerakan roda perekonomian.

Hal itu disampaikan Ketua DPC Organda Sragen, Eko Sudarsono menyikapi ramai-ramai kelangkaan solar di beberapa daerah di Soloraya akhir-akhir ini.

Eko mengatakan sejauh ini untuk di Sragen memang belum ada keluhan soal kelangkaan BBM solar.

Meski demikian, pihaknya menyampaikan jika sampai terjadi kelangkaan solar, hal itu akan berimbas buruk terhadap banyak sektor.

“Sampai detik ini, kalau dari pengusaha angkutan di Sragen belum ada yang mengeluh tentang kelangkaan BBM khususnya solar. Tapi kami berharap pemerintah melalui Pertamina harus berupaya keras menyediakan BBM utamanya solar bersubsidi. Agar kendaraan jangan sampai mengalami kemacetan atau kekurangan BBM,” paparnya Jumat (22/10/2021).

Eko menguraikan BBM solar sangat vital bagi kelangsungan jasa transportasi. Sebab realitanya, mayoritas angkutan barang maupun angkutan penumpang saat ini didominasi oleh kendaraan diesel berbahan bakar solar.

Baca Juga :  Viral Mobil Rusak Usai Minum Dexlite di Sragen, SPBU: Bukan Abal-abal, Tapi Karena Terkontaminasi Air

Jika sampai terjadi kelangkaan, maka otomatis akan menghambat kelancaran transportasi utamanya untuk bus AKAP dan angkutan antar kota.

Imbas terburuknya, bisa menghambat pergerakan semua sektor utamanya perekonomian. Bahkan Eko menyebut jika terjadi kelumpuhan transportasi antar kota, dampaknya juga bisa melumpuhkan ekonomi.

“Dampak BBM yang langka, ekonomi pasti akan gonjang-ganjing dan merosot. Jika transportasi terhambat otomatis ekonomi akan kacau sekali. Bahkan bisa terjadi kelumpuhan ekonomi,” jelasnya.

Mantan anggota DPRD Sragen periode 90an itu mengatakan jaminan stok BBM sangat penting untuk mendukung roda perekonomian dan kelancaran jasa angkutan.

Ia tak bisa membayangkan ketika pengusaha angkutan yang sudah dihantam kondisi pandemi Corona, masih terbebani dengan kelangkaan BBM.

“Tapi di Sragen memang ada salah satu Pom (SPBU) yang mengalami kekosongan stok BBM. Kalau angkutan umum atau pengusaha angkutan sejauh ini belum ada yang melapor atau menyampaikan keluhannya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Terbaik, Bank Djoko Tingkir Sragen Tetap Konsisten Kembali Meraih Penghargaan TOP BUMD Tahun 2024 Golden Trophy

Di sisi lain, sejumlah agen bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Sragen mengeluhkan kondisi kelangkaan solar dalam sepekan terakhir. Adanya pembatasan pembelian maksimal Rp 150.000 di setiap SPBU membuat bus-bua AKAP kelabakan.

Dampaknya, pengemudi AKAP kebingungan dan terpaksa harus sering singgah ke SPBU demi bisa mendapat BBM yang cukup. Hal itu akhirnya berimbas pada molornya waktu sehingga bus banyak yang mengalami keterlambatan baik kedatangan maupun keberangkatan.

“Untuk bus SAN biasanya jam 12.00 WIB sudah datang. Ini beberapa hari datangnya jam 14.00 WIB. Karena ada pembatasan pembelian solar di semua SPBU. Hanya boleh beli Rp 150.000. Akibatnya ya tiap SPBU harus berhenti untuk ngisi, kalau nggak gitu nggak bisa jalan. Ini sopir-sopir AKAP dan luar Jawa sudah menjerit,” ujar Ny S, salah satu agen bus SAN di Sragen, Kamis (22/10/2021). Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com