JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Taman Bermain Pringgondani Jadi Saksi Deklarasi Kelurahan Tipes Kecamatan Serengan Solo Sebagai Kelurahan Damai

Kelurahan
Yenny Wahid, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming Raka usai mendeklarasikan Kelurahan Damai Tipes, Kecamatan Serengan, Solo/Surakarta. Dok. Wahid Foundation
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo, mencatatkan diri sebagai kelurahan damai. Ini terjadi ketika Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, mendeklarasikan Kelurahan Tipes sebagai kelurahan damai di Taman Bermain Pringgondani Kelurahan Tipes, Serengan, Kota Surakarta pada Sabtu, (9/10/2021).

Deklarasi tersebut ditandai dengan peresmian the water of piece. Selanjutnya penandatanganan Prasasti Kelurahan Damai Tipes oleh Yenny Wahid bersama Gibran dan Ganjar.

Program yang sudah berjalan dari tahun 2017 tersebut menurut Yenny, adalah program yang diinisiasi oleh Wahid Foundation bekerjasama dengan UN Women. Program ini bertujuan membangun ketahanan di tengah masyarakat.

“Inisiasi program ini (Desa/Kelurahan Damai) yang kami lakukan bertujuan membangun ketahanan masyarakat dari berbagai potensi konflik dan krisis yang ada di tengah masyarakat. Kalau ada krisis, masyarakatnya bisa bertahan. Kalau ada tantangan, masyarakatnya bisa menyelesaikan,” ungkap Yenny.

Ketahanan masyarakat, menurut Yenny, bisa dibangun dengan 3 pilar. Yaitu pilar penguatan ekonomi masyarakat, pilar pembangunan perdamaian, dan pilar partisipasi perempuan.

“Kalau masyarakatnya sejahtera, rukun, dan perempuannya berdaya, kami yakin bahwa masyarakatnya juga aman dan damai,” beber Yenny.

Selain itu, Yenny menjelaskan bahwa dalam menciptakan perdamaian di tengah masyarakat, harus ada mekanisme pencegahan konflik yang perlu dibangun. Untuk tetap hidup rukun berdampingan, perlu ada mekanisme khusus di tengah masyarakat seperti mekanisme pencegahan konflik dan mekanisme khusus untuk melindungi masyarakat dari pengaruh-pengaruh dari luar yang yang macam-macam.

Baca Juga :  Ketahuan Curi Motor, Maling Nekat Ceburkan Diri ke Kali Pepe: Warga yang Geram Lempari Pelaku dengan Batu

“Sehingga kepala desa tahu kalau ada tawuran atau konflik harus mengumpulkan siapa dan harus bertindak seperti apa. Dari sini, akan lahir sikap saling menghargai dan saling menghormati dan toleransi satu sama lain,” ujar dia.

Lebih lanjut, Yenny juga menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam programnya di Wahid Foundation. Perempuan bisa memberi keluarganya dan juga orang-orang di sekitarnya.

Ia mencontohkan bahwa seorang perempuan apabila diberdayakan akan berpengaruh kepada keluarganya secara langsung. Misalnya, menentukan pendidikan anaknya dan juga menggerakkan roda ekonomi di keluarganya.

Mendengar hal tersebut, Ganjar Pranowo sangat mendukung langkah yang dilakukan oleh Yenny Wahid di Wahid Foundation dalam program Desa atau Kelurahan Damai. Ganjar menilai pendeklarasian Desa Damai ini sangat bagus kalau seluruh desa kita bisa membuat kegiatan serupa.

“Bagus sekali ya, kalau seluruh desa kita, bisa bikin kegiatan seperti ini, maka Insyaallah desa desa itu akan jauh lebih nyaman, mereka akan rukun dan di Kelurahan Tipes ini menjadi contohnya,” kata Ganjar.

Ganjar menilai apabila masyarakatnya damai dan rukun, pembangunan di desa akan terasa lebih mudah dan maju. Pihaknya sangat mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Wahid Foundation, utamanya dalam memberdayakan perempuan dan pembentukan mekanisme pencegahan konflik yang berdampak pada kerukunan masyarakat. Kalau masyarakatnya aman, damai, dan rukun, pembangunan juga akan mudah.

Sementara, Gibran Walikota Solo juga mendukung program Desa/Kelurahan Damai Wahid Foundation. Gibran mendukung penuh pendekatan yang dilakukan oleh WF untuk mencegah ekstremisme kekerasan melalui melalui pendekatan kesejahteraan dan mengenalkan keragaman kepada masyarakat.

Baca Juga :  Gugatan Ganjar-Mahfud di MK, Anggap Suara Prabowo-Gibran 0 di Semua Daerah, Gibran: Mungkin Pak Ganjar Ngelawak

“Tentu dengan dukungan Ibu Yenny dan Wahid Foundation, dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini di Solo seperti perusakan makam dan kasus intoleransi lainnya, kami harap bisa mengurangi kejadian-kejadian tersebut, bahkan apabila mampu membuat masyarakat kami produktif dan mampu menggerakkan roda ekonomi,” kata Gibran.

Untuk diketahui sejauh ini, sudah ada 18 Desa/kelurahan yang sudah mendeklarasikan diri menjadi Desa/Kelurahan Damai di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY Yogyakarta dan menjadi bagian dari mitra Wahid Foundation. Ke depannya, seperti apa yang diharapkan oleh Head of Programme of UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati Faiz, yang bekerjasama dengan Wahid Foundation dalam program ini, akan menjadi contoh bagi negara-negara regional bahkan internasional.

“Kami berharap Indonesia melalui program Desa Damai ini, bisa menjadi contoh bagi negara-negara regional, atau bahkan kami akan bawa menjadi contoh bagi negara internasional secara lebih luas,” tandas Dwi Yuliawati Faiz.

Program Desa Damai yang diinisiasi oleh Wahid Foundation bekerjasama dengan UN Women sejak tahun 2017 dalam program Woman Participation for Inclusive society (WISE) yang bertujuan mendorong partisipasi perempuan di tingkat lokal dalam upaya promosi perdamaian melalui Desa/Kelurahan Damai di tiga wilayah, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com