JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Target Kuasai 30 % Kursi untuk Caleg Perempuan di 2024, DPD PDIP Jateng Sebut Kendalanya Kadang Tak Seberuntung Caleg Laki-Laki

Agustina Wiludjeng Pramestuti. Foto/Istimewa
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Tengah menargetkan angka keterwakilan legislator perempuan yang terpilih di Pemilu 2024 bisa mencapai 30 persen.

Guna mewujudkan target itu, DPD mulai gencar mempersiapkan pembekalan untuk menjaring kader perempuan yang potensial didorong berkiprah politik di 2024.

“Target kita di 2024, caleg perempuan dari PDIP yang jadi (terpilih) di semua kabupaten kota harus bisa memenuhi 30 %. Makanya kita lagi semangat on fire ini,” papar Bendahara DPD PDIP Jawa Tengah, Agustina Wiludjeng Pramestuti, di sela memberi materi pada pendidikan politik pembekalan kader PUAN Indonesia di Sragen, Minggu (24/10/2021).

Anggota DPR RI perempuan dari PDIP Dapil Jateng IV itu mengungkapkan untuk mengejar target itu, DPD memang tengah gencar mempersiapkan kader perempuan di semua daerah.

Mereka dibekali dengan pendidikan politik dengan harapan bisa dijaring dalam proses Pemilu.

Baca Juga :  Bioskop legendaris Garuda Theatre Sragen: Kenangan Manis Masa Lalu

Menurutnya keterwakilan perempuan menjadi penting dalam politik apalagi sistem pencalegan sudah memberi satu tempat untuk perempuan dari setiap 3 nomor caleg yang dipasang.

DPD Jateng berharap tak hanya sebatas pelengkap kuota, ke depan kader atau caleg perempuan juga diharapkan bisa lebih berani dan menang.

“Berani kalau dicalonkan dan harus menang. Kalau dilantik, mereka harus menjadi perempuan yang jadi bagian pengambil keputusan DPR,” urainya.

Ia tak menampik selama ini, kuota 30 persen kursi DPR untuk perempuan memang belum bisa terpenuhi. Faktor pemicunya biasanya caleg perempuan banyak yang kurang siap.

Kurangnya keberanian dan kultur yang masih kurang berpihak pada perempuan, juga turut andil membuat Caleg perempuan terkadang tak bisa bergerak seleluasa laki-laki.

Caleg perempuan kadang tidak seberuntung laki-laki dengan kondisi kultur yang ada. Perempuan tidak bisa kampanye di atas jam 10 malam karena dianggap tidak patut. Sementara laki-laki bisa sampai subuh,” ujarnya.

Baca Juga :  Viral Dexlite Abal-abal di Sragen Ternyata Dialami Juga oleh Anggota DPRD Tulungagung, Mobilnya Langsung Ndongkrok di Bengkel 3 Hari

Padahal menurutnya kalau sudah ditetapkan jadi caleg, mestinya caleg perempuan dan laki-laki dalam posisi yang sama.

“Ada hambatan tersendiri. Nah itu yang harus dipompa, mereka ketika diberi kesempatan yang sama, saya yakin caleg perempuan bisa kok. Contohnya di Dapil Jateng VI dari 6 Caleg PDIP yang jadi, 3 di antaranya perempuan,” tandasnya.

Anggota DPRD Jateng Dapil Jateng V, Ayuning Sekar Suci dalam paparannya menyampaikan sejak beberapa Pemilu terakhir, angka keterwakilan perempuan di parlemen belum ideal karena masih di bawah 30 %.

Ia menunjukkan dari data yang ada, keterwakilan perempuan tertinggi baru di angka 21 % yang diraih pada Pemilu 2019 lalu.

Sebelumnya di Pemilu 2004, keterwakilan perempuan di parlemen hanya 11,82 %, lalu meningkat jadi 18,03 % di 2009 dan turun lagi jadi 17 % di 2014.

“Belum bisa mencapai keterwakilan 30 persen perempuan. Makanya ini PR bersama,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com