JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ternyata ini Penyebab Serapan DAK Fisik Wonogiri Masih Rendah, Hingga Pekan Kedua Oktober 2021 Masih di 45 Persen

ilustrasi pengerjaan proyek jalan. Foto/Dok JSnews
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Serapan proyek fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kabupaten Wonogiri sampai saat ini masih terbilang rendah. Pemkab menyebut hal itu hanya persoalan administratif.

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surakarta, Hartana, menyebut DAK fisik di Wonogiri dengan pagu dana sebesar Rp113,791 miliar. Proyek ini dialokasikan untuk 9 bidang yang meliputi 17 subbidang.

Serapan atas proyek DAK fisik masih rendah. Tercatat sampai akhir pekan kedua Oktober 2021 baru terserap Rp51,943 miliar atau 45,56 persen.

Tercatat baru 1 bidang yang berhasil 100% disalurkan dananya. Proyek DAK fisik yang telah dirampungkan adalah perumahan dan permukiman untuk penanggulangan kemiskinan. Nilai pagunya mencapai Rp2,716 miliar.

Sisanya adanya ada yang masih belum sampai pada penyaluran tahap III. Bahkan terdapat 2 bidang dan 8 subbidang yang belum mencairkan dana DAK fisik tahap II.

Baca Juga :  Kebakaran di POM Bensin Ngadirojo Wonogiri, 1 Sedan Honda Civic Ludes

KPPN Surakarta mencatat sebanyak 4 subbidang yang realisasinya kurang dari 30%. Keempat proyek fisik ini adalah di subbidang sekolah dasar 25% dengan nilai pagu pekerjaan Rp20,912 miliar, pelayanan dasar 26,02% senilai Rp11,869 miliar, pariwisata 25% senilai Rp14,554 miliar, dan jalan senilai Rp8,421 miliar.

“Batas akhir pengajuan persyaratan penyaluran DAK fisik tahap II berakhir pada 21 Oktober 202,” beber Hartana, baru-baru ini.

Terpisah Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyebutkan, capaian 45,56% tersebut hanya soal administratif. Hal ini berkaca dari pengalamannya di lapangan dalam menangani proyek.

Pihaknya memastikan 75% dari anggaran bisa dipertanggungjawabkan. Ini masih 45,65% merupakan input dari rekanan yang mengerjakan.

Baca Juga :  Pesta Siaga Ranting Karangtengah Wonogiri, Gembira Semangat Inovatif dan Terampil

“Pengalaman kami di lapangan, pekerjaan sebenarnya sudah menyentuh 50%, tapi input progres baru 30%. Ini hal biasa,” ujar Bupati.

Pihaknya telah meminta Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum sebagai penyelenggara teknis agar para rekanan yang mengerjakan proyek dari DAK segera memperbarui capaiannya. Dengan begitu, angka capaian proyek DAK fisik ini berubah sesuai kondisi di lapangan.

Di sisi lain, pihaknya memahami soal konsekuensi logis jika target ini tak terpenuhi akan berdampak pada pencairan dana tahap III. Jika meleset dari jadwal, maka bakal menjadi beban bagi pemerintah daerah. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com