JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Tiap Hari, 60 Ton Sampah Dibuang ke TPA Winong Boyolali. Seperti Ini Penanganannya

Sebuah truk sedang membuang sampah si TPA Winong Boyolali / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Sampah menjadi masalah serius bagi Kabupaten Boyolali. Pasalnya, setiap hari tak kurang dari  50 hingga 60 ton sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Winong, Kecamatan Boyolali Kota.

“Pengelolaan sampah di TPA Winong dilakukan dengan sistem controlled landfill atau sistem pengurukan sampah terpusat,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Kamis (21/10/2021).

Di mana, lahan yang ada seluas 5,3 hektare itu  dibagi dalam  beberapa blok. Setiap tahunnya,  disediakan dua blok untuk menampung sampah yang masuk ke TPA. Semua sampah yang datang langsung dipadatkan.

Baca Juga :  Menhub Budi Karya Kunjungi Pos Terpadu Ops Ketupat Candi 2024 Polres Boyolali

“Setiap tinggi satu meter, lalu ditutup tanah dan langsung dipadatkan.”
Sistem ini juga dilengkapi dengan alat penanganan gas metan, limbah cair, instalasi pengolahan air limbah dan sebagainya. Sehingga terhindar dari risiko berbahaya.

Termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang pada baterai.

Lebih lanjut, diungkapkan pemilahan sampah sebenarnya sudah  dilakukan di tingkat RT.

Ditambah lagi, ada beberapa pemulung yang membantu pemilahan sampah di TPA Winong. Meski kualitas sampah  yang dibuang ke TPA Winong jelek.

“Namun, dalam sebulan pemulung bisa mendapat sampah plastik hingga 12 ton dan dijual dengan harga Rp 600.000/ton.”

Baca Juga :  Tangani Arus Balik Lebaran, Kapolres Boyolali Terjun Langsung Atur Lalu Lintas

Diakui, meski sudah ada beberapa RT yang melakukan pemilahan, volume sampah masih tinggi. Untuk itu, pihaknya akan mengaktifkan kembali sistem bank sampah dengan target satu desa memiliki satu tempat pembuangan sampah (TPS) reduce, reuse, recycle (3R).

“Ini terus kami sosialisasikan dan diharapkan ada anggaran dari APBDes untuk pengelolaan sampah.”
Dengan penanganan sampah ditingkat RT, penanganan sampah bisa diselesaikan dari sumbernya. Sampah non organik bisa dijual dan organik bisa dibuat pupuk. Caranya dengan membuat lubang untuk komposting sampah.

“Nanti hanya sampah residu dan B3 saja yang dibuang lalu ditangani ke TPA Winong.” Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com