JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

1 Guru SMPN di Wonogiri Meninggal Positif COVID-19, Bupati Sebut Bukan dari PTM

Bupati Wonogiri
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang guru SMP Negeri di Wonogiri dinyatakan meninggal karena COVID-19.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek memastikan guru yang bersangkutan terpapar virus Corona bukan dari proses pembelajaran tatap muka (PTM). Namun demikian untuk sementara PTM di sekolah itu ditunda.

“Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, diketahui ada satu orang guru yang meninggal dunia usai terpapar COVID-19. Karena itu kami melakukan penelusuran untuk mengetahui asal muasalnya,” ujar Bupati, Senin (29/11/2021).

Berdasarkan keterangan dari sejumlah pihak, diketahui sang guru tidak tertular Corona saat dilangsungkannya PTM di sekolah tersebut. Namun diduga kuat, guru itu tertular saat adanya kegiatan lepas sambut di obyek wisata Tawangmangu Karanganyar beberapa waktu lalu.

“Terpaparnya disitu, bukan saat PTM. Ini yang perlu diluruskan. Sebab, kita sudah lakukan testing seluruh siswa negatif,” sebut Bupati.

Baca Juga :  Overkendel! Lebaran di Penjara Gegara Main Sabu di Wonogiri

Hanya ada satu guru positif Corona di sekolah itu yang meninggal dunia. Informasi yang dihimpun, guru berjenis kelamin laki-laki itu meninggal dunia Sabtu (27/11) lalu dan dilakukan pemakaman dengan protokol kesehatan.

Bupati menuturkan, rombongan guru yang mengikuti acara di Tawangmangu itu sudah menjalani tes awal. Hasilnya di tes awal tidak ada yang positif.

PTM di sekolah tersebut sudah digelar dengan protokol kesehatan ketat. Buktinya, ratusan siswa yang menjalani tes Corona dinyatakan negatif.

Hanya saja, PTM di sekolah tersebut ditunda untuk sementara waktu, setidaknya selama tiga hari. Hal itu untuk dilakukan bersamaan dengan testing dan tracing yang dilakukan sesuai dengan SOP yang ada.

“Nanti kita lihat perkembangannya. Otomatis karena PTM tidak berjalan, maka dilakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh),” beber Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri itu.

Kejadian ini juga menjadi alarm bagi sekolah lain khususnya dan juga masyarakat pada umumnya bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Jekek menuturkan, meskipun saat ini PTM digelar, prokes tetap harus diutamakan demi meminimalkan potensi terjadinya penularan korona. Satgas Penanganan COVID-19 Wonogirj juga terus melakukan monitoring dan evaluasi.

Baca Juga :  Jumlah Kasus Kejahatan Selama Maret 2024, Perzinahan Mendominasi

Jekek juga memastikan, hanya ada satu sekolah di Wonogiri yang ditemukan kasus adanya guru yang meninggal karena terpapar Corona.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun di website resmi Pemkab Wonogiri (https://wonogirikab.go.id/informasi-corona/ diakses Senin pukul 12.38) hingga Minggu (28/11) pukul 21.00 secara kumulatif ada 12.165 warga Wonogiri yang terpapar korona sejak awal pagebluk. Delapan diantaranya adalah kasus aktif dengan rincian dua orang dirawat di rumah sakit dan enam lainnya menjalani isolasi mandiri (isoman).

10.754 orang lainnya dinyatakan sembuh dari paparan Covid-19. Sementara itu, 1.403 orang warga ber-NIK Wonogiri meninggal dunia dengan status terkonfirmasi positif. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com