JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Industri Pengolahan Tembakau Gerakkan Perekonomian Naisonal

Menteri Koordiator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Industri pengolahan tembakau memiliki multiplier effect yang luas dan mampu menggerakkan perekonomian nasional.

Industri tersebut dapat pula mendorong tumbuhnya industri jasa terkait, penyediaan lapangan usaha dari hulu ke hilir, penyerapan tenaga kerja.

“Industri pengolahan tembakau juga memiliki kontribusi cukai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai salah satu penyumbang pendapatan negara,” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ia mengatakan hal itu saat memberikan sambutan pada peresmian Realisasi Investasi Produk Inovatif Berorientasi Ekspor PT HM Sampoerna Tbk di Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/11/2021).

Menko Airlangga menjelaskan, saat ini kinerja industri hasil tembakau di Indonesia mencatatkan kontribusi terhadap APBN pada tahun 2020 sebesar 10,11%.

Penerimaan cukai sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 205,68 triliun dengan proporsi terbesar Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp 170,24 triliun, atau naik sebesar 3,24%.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat produksi rokok mengalami tren penurunan dari tahun 2016 s/d 2018.

Angka produksi terendah terjadi pada tahun 2018 yang tercatat sebesar 332 miliar batang. Pada periode Januari s.d. September, industri rokok berdasarkan jenisnya pada tahun 2021 mengalami total kenaikan produksi secara tahunan sebesar 4,3% atau di angka 235,9 miliar batang.

Baca Juga :  Ini Mekanisme Pengamanan Super Ketat di MK untuk Jamin Rapat Sengketa Pilpres 2024 Tak Akan Bocor

Kontribusi industri hasil tembakau terhadap ekspor juga memiliki nilai positif, dimana ekspor cenderung meningkat.

“Namun di masa pandemi ini, kinerja ekspor industri hasil tembakau pada tahun 2020 mengalami sedikit penurunan dari periode sebelumnya sebesar 3,96%,” ujar Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan merupakan hasil dari pengembangan inovasi serta teknologi telah digunakan di sejumlah negara sebagai strategi alternatif untuk membantu perokok untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko.

“Dengan adanya kemitraan ini, kami berharap nilai tukar petani harus tetap dijaga,” papar Menko Airlangga.

Dijelaskan, Indonesia telah memasuki super komoditas namun kita melihat bahwa di sektor tembakau di industri komoditas cengkeh harus tetap di jaga kemitraannya agar nilai tukar petani bisa dijaga dan hidup layak sehingga dapat mendorong sustainability industri secara keseluruhan.

PT HM Sampoerna Tbk. yang merupakan afiliasi dari Philip Morris International, mengumumkan realisasi investasi dengan total nilai sekitar USD 166,1 juta untuk pembangunan fasilitas produksi untuk produk tembakau yang dipanaskan yakni IQOS-HEETS.

Baca Juga :  Ini Deretan Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Termasuk Kasus Dugaan Asusila

IQOS dirancang khusus untuk memanaskan tembakau dan bukan membakarnya. Dengan IQOS, tidak ada pembakaran tembakau sehingga tidak menghasilkan asap.

Hal itu menjadi penting karena tingkat risiko kesehatan menjadi sangat kecil namun tidak menghilangkan cita rasa dari tembakaunya.

Adapun HEETS merupakan merek dari batang tembakau yang secara eksklusif dirancang untuk digunakan dengan IQOS.

Investasi yang dilakukan PT HM Sampoerna Tbk. melalui produk HPTL IQOS-Heets diharapkan memiliki tujuan penciptaan ekonomi dan investasi sebagaimana yang telah dikemukakan sebesar USD 635 juta atau 8,7 triliun rupiah dapat terlaksana.

Realisasi investasi nantinya akan berdampak pada banyak sektor antara lain sektor UMKM, Ritel Tradisional, Kemitraan dengan petani, Pengembangan R&D serta Distribusi.

“Saya ucapkan selamat atas peresmian realisasi investasi ini. Ini merupakan peresmian yang berbeda karena seperti yang kita ketahui peresmian investasi biasanya berupa ground breaking, peresmian final produk, dan ini peresmian in progress. Kita berharap realisasi agar lebih cepat kurang lebih dari satu tahun,” pungkas Menko Airlangga. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com