JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Kenapa Terjadi Banjir di Tameng Kelurahan Girikikis Kecamatan Giriwoyo Wonogiri, Padahal Infonya Luweng Sudah Berfungsi Normal

Banjir luweng
Genangan air di Lingkungan Tameng Kelurahan Girikikis Kecamatan Giriwoyo Wonogiri. Foto : istimewa
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Luweng atau sumur vertikal di dalam tanah sebagai drainase alami di Lingkungan Tameng Kelurahan Girikikis Kecamatan Giriwoyo Wonogiri disebut-sebut sudah berfungsi normal. Namun demikian masih saja terjadi genangan air ketika hujan deras dengan durasi lama mengguyur.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan banjir Tameng. Apakah lantaran curah hujan terlalu tinggi atau ada sebab lain?.

Untuk diketahui genangan air sempat merendam Lingkungan Tameng RT 2 RW 1 Kelurahan Girikikis Kecamatan Giriwoyo. Air bahkan memutus akses jalan hingga membuat warga terisolir.

Pelaksana Tugas (Plt) Camat Giriwoyo Fuad Wahyu Pratama mengatakan, luweng yang ada di sekitar Tameng sudah bisa berfungsi. Namun karena wilayah itu adalah cekungan, maka aliran air dari daerah sekitarnya menuju ke area tersebut. Buktinya, air lebih cepat surut dibandingkan banjir sebelumnya.

“Biasanya kalau daerah yang di atashujan, warga sana mengabarkan situasi ke warga Girikikis, termasuk perangkatnya,” kata Fuad, Selasa (16/11/2021).

Saat ini sejumlah warga di Lingkungan Tameng bersiaga kembali usai luweng tak mampu menyedot seluruh aliran air yang mengarah ke area itu. Genangan air memang naik lagi. Tapi tidak sampai seperti beberapa waktu sebelumnya

Baca Juga :  SDIT Nur Rohman Slogohimo Wonogiri Gelar Sosialisasi Anti Bullying

Genangan air itu sempat merendam sebagian badan jalan setinggi empat belas sentimeter pada Senin pagi. Meski begitu genangan air semakin surut dan warga masih bisa melewati badan jalan itu dan tidak terisolasi.

“Genangan masih berpotensi naik tapi ini masih aman,” kata dia.

Koordinator Relawan Srikandi Kecamatan Giriwoyo Welas Handayani mengatakan sejumlah warga yang sempat terisolir harus kembali bersiaga usai genangan air di area itu kembali naik. Setidaknya, ada tujuh KK yang terdiri dari 19 jiwa di wilayah itu yang harus kembali bersiaga dan harus siap diungsikan jika genangan air semakin meninggi.

“Luwengnya sudah tidak mampet. Serapannya kurang karena memang air kiriman ke sana banyak,” kata dia.

Sementara itu, hujan deras yang terjadi sejak Senin (16/11) mengakibatkan talut pekarangan warga Lingkungan Duren RT 01 RW 07 Kelurahan Ngarjosari Kecamatan Tirtomoyo longsor menimpa bangunan rumah milik tetangganya.

Baca Juga :  Mudik Lebaran 2024, 196 Juta Perantau Bakal Pulkam

Lurah Ngarjosari Kecamatan Tirtomoyo Sriyanto mengatakan sebagian talud dengan panjang 20 meter dan tinggi tujuh meter menimpa kamar dan dapur rumah warga lainnya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 07.15 WIB.

“Ada tanah urukannya. Mungkin karena hujan jadi makin berat dan talutnya tidak bisa menahan. Akhirnya longsor,” kata dia.

Sriyanto memastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, kerugian talut yang longsor diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Sementara itu, kerusakan bangunan yang ditimpa talut ditaksir Rp 7,5 juta.

“Untuk warga yang dibawah diungsikan ke rumah saudaranya di sebelahnya yang tidak kena dampak. Mengantisipasi ada longsor lagi,” terang Lurah.

Usai kejadian, warga langsung bergotong royong membersihkan longsoran. Selain itu, sisa talut juga dirobohkan untuk mengantisipasi kejadian serupa saat hujan deras mengguyur wilayah itu. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com