JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Lagi, Seorang Siswa di Yogya Terpapar Covid-19, dari Klaster Sedayu

Pandemi Covid-19 masih terjadi
ilustrasi virus Corona
   

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus penemuan satu siswa di sekolah yang positif Covid-19 karena terpapar Covid-19, terpapar mendorong dilakukannya skrining secara acak terhadap murid peserta pembelajaran tatap muka (PTM) mulai dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

Hal tersebut, seiring ditemukannya satu siswa yang terpapar Covid-19, yang tertular dari klaster penularan Sedayu, Bantul.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyampaikan, anak tersebut merupakan seorang siswa SD di Kota Yogyakarta.

Menurutnya, anak tersebut sempat ikut PTM selama dua hari, sebelum diketahui terpapar, dan berinteraksi di sekolah.

“Jadi, kemarin sebenarnya klaster Sedayu masuk kota. Tapi, Alhamdulillah tidak menyebar, ya. Dia tertular dari kakanya yang keluarganya di sana, dan anak itu sekolahnya di SD di Kota Yoygya,” cetus Heroe, Minggu (14/11/2021).

Baca Juga :  KPU Sleman Buka Tahapan Pilkada 2024, Segini Suara Minimal yang Harus Dikantongi Peserta Perseorangan

Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat dengan melakukan testing pada 19 orang yang merupakan teman sekelas, maupun kontak erat dari anak tersebut.

Sehingga, jika ditemukan penularan, Pemkot pun mampu cepat mengantisipasinya.

“Kami melakukan skrining terhadap 19 orang, dan hasilnya  Alahmdulillah negatif semua. Itu yang kita skrining teman sekelas, dan beberapa kontak erat,” ujar Heroe.

“Jadi, untuk skrining di sekolah, sebagian sudah dilakukan, dan sebagiannya lagi masih dijadwalkan. Nah, sekarang itu, sedang dikondisikan jadwalnya, karena barengan dengan rancangan vaksinasi 12 ke bawah,” imbuhnya.

Dijeaskannya, proses skrining secara acak juga digulirkan, dengan menyasar para pekerja kantoran, khususnya di lingkup Pemkot Yogyakarta.

Baca Juga :  Intensitas Guguran Lava Gunung Merapi Tinggi, Warga Diimbau Tak Beraktivitas di Daerah Potensi Bahaya

Pasalnya, ia tak memungkiri, terdapat deretan aparatur sipil negara (ASN) yang sehari-harinya memang bertugas di sektor pelayanan publik.

“Sampai sejauh ini, Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Skrining di sekolah, atau perkantoran, ini kan untuk melacak apakah ada sebaran di Kota Yogya,” terangnya.

Lebih lanjut, seiring kemunculan deretan klaster di wilayah DI Yogyakarta, pihaknya juga memperketat aturan, terkait penyelenggaraan aktivitas masyarakat yang melibatkan banyak orang.

Dengan begitu, Heroe berharap, potensi kerumunan massa tersebut bisa diantisipasi.

“Semua aktivitas harus dapat izin dari Satgas. Biasanya itu, sebelum izin muncul, kita verifikasi dahulu, dan yang ada potensi kerumunan kita minta kepastian, supaya jangan sampai terjadi. Saat kegiatan, Satgas kemantren dan kelurahan memonitor juga,” tegasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com