JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Mau Belanja di Pasar Wisata Ngatpaingan di Lereng Merapi, Boyolali? Awas, Uang Rupiah Tak Berlaku

Seorang penjual di pasar Ngatpaingan di lereng Merapi, Boyolali tengah melayani pembeli / Foto: Waskita
ย ย ย 

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Namanya memang unik, Pasar Ngatpaingan. Ya pasar di Dukuh Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali ini ย hanya buka selapan sekali atau 35 hari sekali sesuai penanggalan Jawa.

Pasar ini dibuka kembali setelah libur lama akibat pandemi Covid-19. Pembukaannya, bertepatan pada hari Minggu pahing (7/11/2021). Uniknya lagi, di pasar itu uang rupiah maupun ATM tak berlaku. Yang berlaku justru benggol.

Benggol terbuat dari potongan papan tripleks berukuran 2×3 cm lengkap dengan stempel. Jadi, pengunjung yang akan berbelanja harus menukarkan uang rupiahnya di stand khusus. Untuk satu keping benggol, sama dengan uang Rp 5.000.

Baca Juga :  Polres Boyolali Gelar Sidang Tipiring di Luar Kantor Pengadilan, Semua Terkait Kepemilikan Ciu

Dengan uang benggol itulah, para pengunjung bisa belanja atau membeli makanan ataupun barang di Pasar Ngatpaingan. Pengunjung juga dihibur tari reog maupun jaranan. Pengunjung pun bisa merasakan kembali aneka makanan tradisioal.

Semisal, jenang lemu, tiwul, sawut, gatot, gethuk hingga kacang godog. Pembungkus pun dari daun pisang ataupun kertas. Pedagang tak boleh menggunakan pembungkus plastik. Jika uang benggol tersisa, pengunjung bisa kembali menukarkan dengan rupiah.

โ€œKami harus patuhi semua ketentuan di sini. Jika sampaiย  melanggar, sanksinya tak boleh jualan lagi,โ€ ujar Parni, salah satu pedagang.

Perintis Pasar Ngatpaingan, Suparno menjelaskan, pasar ini sudah dirintis sejak awal 2019 lalu. Dia mengaku terinspirasi dari wisata serupa yang ada di Jogja.

Baca Juga :  Kendaraan Jenis Ini Dilarang Melintas Saat Arus Mudik Lebaran, Ini Kantong Parkir yang Sudah Disiapkan Polres Boyolali

โ€œLalu kita mencoba untuk mengembangkan di lereng Merapi ini,โ€ katanya.

Pada saat awal merintis, hanya 3-5 warga saja yang mau berjualan di pasar Ngatpaingan ini. Namun, pihaknya terus berupaya meyakinkan warga agar mau jualan. Gayung pun bersambut, bahkan kini ada 30 stand dengan nilai transaksi mencapi Rp 27 juta.

Salah satu pengunjung, Widodo asal Kecamatan Sambi mengaku senang bisa mengunjungi Pasar Ngatpaingan tersebut.

โ€œBagus sekali, sekaligus bisa nostalgia tempo dulu. Bisa merasakan jajanan khas seperti sawut, gethuk dan tiwul,โ€ katanya. ย Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com