JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Nikahi Gadis Yogya, Putra Sulung Bupati Sragen Bakal Pakai Baju Adat Jawa. Ini Alasannya!

Mempelai pengantin putra Bupati Sragen, Ahmad Ismail Zulfajri Akbar dan calon istri, Jihan Ukhti Nashika asal Yogyakarta. Foto/Istimewa
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Agenda hajatan ngunduh mantu yang digelar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dipastikan berkonsep sederhana.

Tidak hanya itu, kedua mempelai pengantin juga akan mengenakan pakaian adat Jawa saat prosesi pernikahan.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, saat ditanya persiapan menjelang pernikahan putranya sulungnya Ahmad Ismail Zulfajri Akbar dengan wanita pujaannya, Jihan Ukhti Nashika asal Sleman, Yogyakarta.

“Untuk pengantinnya nanti akan pakai baju adat Jawa,” kata Bupati melalui pesan singkat kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (24/11/2021).

Fajri, sapaan akrab putra bupati, akan mempersunting Jihan diketahui merupakan putri dari Muhammad Hisbaron dan Yayuk Sri Sukamti asal Somodaran, Banyudaren, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Dari undangan yang beredar, akad nikah keduanya akan digelar di kediaman mempelai putri pada 4 Desember pukul 09.00 WIB.

Sementara agenda ngunduh mantu atau pesta tasyakuran di Sragen akan digelar pada hari Minggu Pahing tanggal 12 Desember 2021 di Ndayu Park, Gembong RT 8/4, Saradan, Karangmalang, Sragen.

Ihwal alasan mengenakan busana adat Jawa, Bupati Yuni menyebut karena ingin melestarikan budaya Jawa.

“Karena orang Jawa ya nanti pakaiannya adat Jawa. Sekaligus nguri-uri budaya Jawa yang adi luhung,” terang Bupati.

Sementara, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto yang didaulat sebagai ketua panitia ngunduh mantu bupati, mengatakan acara akan digelar dengan konsep sederhana.

Tidak ada pesta mewah dan hanya prosesi biasa layaknya acara ngunduh mantu pada umumnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Acaranya sederhana. Konsepnya ya biasa, seperti ngunduh mantu biasa,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (22/11/2021).

Menurut rencana, tamu yang diundang ada sekitar 1.200 dari berbagai kalangan.

Mengingat masih masa pandemi, acara nantinya akan tetap akan digelar dengan konsep mbanyu mili.

Kemudian panitia akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga dipastikan tidak akan ada kerumunan dan semua berjalan sesuai prokes.

“Nanti prokes tetap diterapkan ketat. Tamu undangan mbanyu mili dan tidak boleh ada kerumunan,” jelasnya.

Acara ngunduh mantu direncanakan akan digelar dalam lima sesi. Para kepala dinas dan pejabat eselon II didapuk sebagai among rawuh dalam perhelatan tersebut. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com