JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Optimis Ekonomi 2022 Terus Bertumbuh, Menko Airlangga Ingatkan Tetap Waspada Covid-19

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Koordinator Bidang Perkonomian, Airlangga Hartarto meminta para pelaku usaha dan investor dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi, meski di tengah pandemi ini.

Hal itu dilakukan, jelas Airlangga,  seiring dengan upaya Pemerintah yang terus mendorong agar investasi bisa tumbuh sehingga juga membawa dampak baik yaitu penciptaan lapangan kerja.

“Pemerintah juga terus menggenjot industri berbasis ekspor sehingga kita bisa memperoleh devisa,” ungkap Menko Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Menko Airlangga mengatakan, pengendalian kasus Covid-19 yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, membuat Pemerintah tetap waspada dan bersiap, apalagi dalam jangka pendek akan ada libur Natal dan Tahun Baru.

Ia mencontohkan, pada Februari dan Maret 2021, libur Natal dan Tahun  Baru berdampak pada kenaikan Covid-19.

Meski kondisi tahun ini berbeda karena masyarakat telah menerima vaksinasi yaitu 64% dosis ke-1 dan di 42% dosis ke-2, Menko Airlangga menegaskan masyarakat harus tetap waspada hingga Covid-19 dinyatakan berakhir oleh WHO.

“Karena  masih terjadi gelombang ke-3 dan ke-4 di negara-negara lain yang sudah mendapatkan vaksin dua kali,” paparnya.

“Pemerintah berharap, ke depan, tidak hanya masyarakat yang sehat, tetapi juga ekonominya sehat,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga :  Denny Indrayana Tak Yakin Hakim MK Mau Berkorban dan Jadi Pahlawan demi Selamatkan Demokrasi, Seperti Ini Prediksinya

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, terkait tantangan ekonomi ke depan, masih terdapat isu tapering off The Fed, ketidakpastian geopolitik, krisis energi, harga komoditas dan supply chain disruption.

Selain itu, isu perubahan iklim juga berpengaruh terhadap perekonomian global maupun nasional.

“Targetnya pada tahun 2030 bisa terjadi penurunan emisi di Indonesia sebesar 29%. Mudahan-mudahan ini bisa kita capai dengan kebijakan-kebijakan ke arah renewable energy,” ujarnya. Suhamdani

Lebih jauh Menko Airlangga menjelaskan, strategi penanganan Covid-19 dari hulu ke hilir yang diterapkan Indonesia dengan menggunakan strategi “Gas dan Rem” dinilai efektif menurunkan kasus aktif, kematian, dan effective reproduction number (Rt) hingga di bawah 1.

Strategi itu sekaligus dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tetap berada di jalur yang positif yaitu mencapai 3,51% (yoy) pada triwulan III tahun 2021.

Terkait prediksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2022, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan oleh Berita Satu Media Holdings secara virtual, Senin (22/11), optimis terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2022.

“Terhadap prospek tahun depan kita optimis namun harus tetap waspada terkait dengan pengendalian Covid-19,” kata Menko Airlangga.

Baca Juga :  Antisipasi Situasi Geopolitik dan Dampak Ekonomi Usai Serangan Iran ke Israel, Ini Strategi yang Diambil Menkeu Sri Mulyani

Saat ini, semua komponen pengeluaran PDB masih tumbuh positif, dan pertumbuhan tinggi terjadi pada ekspor dan impor. Kontributor utama pertumbuhan ekonomi dari sisi demand adalah Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB dengan kontribusi sebesar 83,54%.

Sektor-sektor utama yang juga masih tumbuh positif antara lain, sektor Infokom 5,51%, Jasa Kesehatan 14%, Pertanian 1,31%, Real Estate 3,42%.

Sementara itu, Industri Pengolahan memiliki kontribusi PDB terbesar yaitu masih tumbuh  3,68%. Didukung dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2021 yang tercatat di level 57,2 mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah dan merupakan yang tertinggi di ASEAN.

Selanjutnya, indikator sektor eksternal juga menunjukkan resiliensi yang cukup baik. Defisit Transaksi Berjalan yang rendah, Cadangan Devisa yang terus meningkat, Neraca Perdagangan Indonesia terus surplus, nilai tukar Rupiah dan IHSG juga terjaga.

Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2021 mengalami surplus US$5,73 miliar, masih melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 18 bulan berturut-turut, sehingga Neraca Perdagangan sampai dengan Oktober 2021 surplus US$30,8 miliar.

Sementara Nilai Ekspor pada Oktober 2021 mencapai US$22,03 miliar atau tertinggi sepanjang sejarah. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com