![IMG-20211105-WA0100](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/11/IMG-20211105-WA0100.jpg?resize=640%2C359&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Pemanasan mesin politik jelang kontestasi politik serentak 2024 termasuk Pilkada Karanganyar, kian seru.
Kali ini, Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai rujuk dan meretas jalan terbaik untuk bisa kembali berkoalisi seperti sejarah kemenangan Pilkada Karanganyar 2013.
Untuk itu jalan rujuk serta penjajakan koalisi terus dilakukan DPD Partai Golkar Karanganyar terhadap PKS.
Sebagai pembukaannya, DPD Partai Golkar di bawah Ketuanya, Ilyas Akbar Almadani membuka jalan baru dengan sowan berkunjung ke kantor DPD PKS Karanganyar.
“Ya politik itu kan dinamis tidak kaku, sehingga serba mungkin itu ada dalam kamusnya termasuk kemungkinan mengulang sejarah manis kemenangan koalisi kedua partai ini pada Pilkada 2013,” ungkap Ilyas Akbar Almadani.
Menurut Ilyas, dalam kehidupan Jawa itu ada istilah ilmu titen (menyimak dengan seksama terhadap fenomena yang terjadi), yang mana terjadi tiga fase politik Pilkada antara Partai Golkar dengan PKS, terhitung mulai Pilkada 2008 keduanya berseberangan.
Setelah itu, lanjut Ilyas pada Pilkada 2013 kedua partai ini berkoalisi, selanjutnya Pilkada 2018 berseberangan lagi.
“Lha untuk Pilkada 2024 Wallaualam kita lihat nanti bagaimana,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjut Ilyas kedua partai ini sejatinya memiliki kesamaan visi yang kuat sehingga menjadi modal untuk pada saatnya nanti kembali satu pandangan alias tidak berseberangan.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Karanganyar, Anwar Susilo memberikan sinyal terbuka luas bagi kedua partai ini bisa berkoalisi lagi.
“Ada fenomena menarik pasca kepemimpinan Bupati Juliyatmono yang sudah dua periode sehingga terjadi pasar bebas start awal para figur baru dan PKS pun merespon hal ini,” ujarnya.
Untuk itu lanjut Anwar Susilo menyambut baik kunjungan DPD Partai Golkar tersebut sebagai sinyal awal bagi kedua partai ini bersama mencari jalan terbaik demi kemaslahatan rakyat Karanganyar.
“Kami bisa memahami sejarah dinamika kedua partai ini dan semoga kedepan bisa dicari jalan terbaik,” pungkasnya. Beni Indra