JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Sejahterakan Satwa, Irfan Hakim Sukses Membangun Aviary

Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Bersama dengan Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), BenihBaik merilis kampanye bersama dengan lembaga konservasi kebun binatang, taman safari, taman satwa, dan taman satwa khusus.

Sebagaimana dikethaui, mereka juga mengalami dampak sejak pandemi. Misalnya, untuk memelihara hewan dibutuhkan biaya yang banyak, seperti untuk membeli makanan, vitamin dan kebutuhan harian pada hewan.

Irfan Hakim, dengan berbagai atribut selebritas, pecinta hewan, sekaligus kreator konten kenamaan Indonesia, menjadi tamu #BincangBaik bersama Tantri Moerdopo beberapa saat lalu.

Irfan bercerita saat itu dia sedang membangun sebuah aviary yang kini telah jadi dan diluncurkan. Aviary adalah kandang burung dengan ukuran yang besar sehingga memungkinkan burung untuk terbang dan hidup relatif normal, tidak seperti sangkar kebanyakan yang dimiliki oleh banyak orang.

Banyak kisah menarik dibaliknya. Termasuk perbincangan terkait kesejahteraan hewan di masa pandemi.

“Ini semacam ruang penelitian atau perpustakaan hidup karena istilahnya bikin ekosistem ada burung, ada unggasnya dan lain-lain. Dan saya menyebutnya sebagai ruang penelitian karena ada beberapa yang di alam tidak terpantau nah kalau di aviary ini karena areanya meski besar namun terbatas, maka bisa kita pantau ada beberapa kegiatan alami yang biasanya kita tidak tahu tapi bisa tertangkap kamera, jadi kita bisa mengetahuinya,” kata Irfan.

Dia kemudian bercerita, terdapat beberapa burung berkicau yang biasa di kurungan kecil, ketika dilepaskan di aviary, dari suaranya berbeda tingkahlakunya juga berbeda, lebih bahagia.

Baca Juga :  Wilayah Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5.1, Ini Penjelasan BMKG

“Ke depan, dengan adanya aviary ini jika burung-burung sudah mencapai kuotanya, maka akan dilepasliarkan di tempat yang seharusnya. Jangan misalnya love bird dilepasliarkan di Indonesia, ya tidak bisa, atau jalak bali, maka dilepaskannya di Bali, demikian juga elang jawa, ya harus dilepasliarkan di Jawa. Nggak bisa hanya dilepas, jadi memang ada ilmunya juga.”

Meski demikian, Irfan tetap sependapat bahwa sebaiknya memang satwa hidup di alam bebas.

“Di sisi lain, kita pun harus realistis di beberapa titik, alamnya tidak lagi memungkinkan untuk satwa itu hidup. Tidak bisa memaksakan diri harus di alam, tapi karena predatornya berlebihan, lingkungan tidak memungkinkan, sumber makanan tidak ada, apakah itu justru tidak menyengsarakan?” tanya Irfan, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Irfan melanjutkan, membuat lembaga konservasi atau juga penangkaran juga harus dilihat kesejahteraan satwanya seperti apa termasuk makanan dan kesehatannya.

Menurut Irfan, binatang tidak minta dipelihara, tapi saat kita memutuskan memelihara hewan artinya juga harus menyayanginya supaya lestari dan berkembang biak, harus maksimal, tidak bisa main-main, termasuk memperhitungkan ruang gerak yang maksimal, makanan bergizi yang maksimal, perawatan dan kesehatannya juga hingga memikirkan kebahagiaannya.

 

Anggaran bulanan

Irfan juga tidak menampik kisah anggaran rumah tangga yang jauh lebih kecil dibandingkan anggaran untuk merawat binatang.

Baca Juga :  Gugatan Sengketa Pilpres Ditolak MK Seluruhnya, Mahfud MD Legawa, Ucapkan Terima Kasih ke Pendukung

“Ya itu nyata, mungkin karena yang saya tanggungjawabkan itu lebih banyak, kurang lebih ya tiga kali lipat uang belanja istri. Ini adalah upaya untuk membuat hewan-hewan ini lebih sejahtera termasuk untuk membayar tujuh penjaga dan perawat hewan, juga sekarang ada satu dokter hewan yang menetap. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab saya pada hewan yang saya rawat. Dan itu berbiaya tinggi, saya mengiyakan.”

Satwa bagi Irfan sama seperti makhluk hidup yang lain, tidak bisa sehat dan bugar terus, ada kadang sakit, ada yang meninggal karena usia, atau bentrokan dengan satwa yang lain sehingga harus dijaga.

“Itulah mengapa mempekerjakan perawat hewan untuk mewakilkan mata dan tangan saya. Kita juga harus menyediakan oksigen dan obat-obatan.”

Irfan yang masuk sebagai 10 besar Youtuber dunia untuk konten satwa ini juga bercerita pada saat pagi hari di rumahnya sudah mirip katering.

“Banyak sekali bahan makanan, sayur-sayuran dan segala macam. Untungnya saya punya istri dan keluarga yang sevisi dan semisi, punya tanggungjawab yang sama jadi bahkan kalau ada yang berkembangbiak, istri saya justru senang ketimbang ada hewan yang sakit.”

Dia juga berpesan, pandemi bukanlah semangat menerima bantuan, tapi juga semangat memberi. Saling membantu sesama makhluk hidup. Justru di masa pandemi ini menjadi ladang pandemi yang besar. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com