JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sempat Digoreng di Dewan, Bupati Sragen Akhirnya Angkat Bicara Soal Hutang Rp 160 Miliar. Begini Penjelasannya!

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wiludjeng Pramestuti (kanan) bersama Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai rapat membahas Sekolah Penggerak, di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (3/9/2021). Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat riuh menuai polemik dan penolakan di rapat Badan Anggaran DPRD, wacana hutang daerah untuk membiayai pembangunan infrastruktur di 2022 dan 2023 akhirnya tetap mulus melenggang.

Banggar DPRD akhirnya menyetujui pengajuan hutang meski angkanya dipangkas dari Rp 200 miliar menjadi Rp 160 miliar.

Menyikapi hal itu, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengakui skema hutang menjadi opsi yang harus dilakukan.

Pasalnya saat ini kondisi anggaran daerah mengalami kesulitan akibat banyak terserap untuk penanganan pandemi Covid-19.

Sementara, di sisi lain, Pemkab dihadapkan kondisi masih ada sebagian infrastruktur yang rusak dan mendesak dibangun.

“Ya, kondisi keuangan daerah memang banyak terserap untuk penanganan Covis-19. Sementara transfer DAU dari pusat juga berkurang banyak. Pembangunan harus tetap jalan, jadi opsinya harus mencari pinjaman,” paparnya kepada wartawan kemarin.

Baca Juga :  Sejarah Lahirnya Persaudaraan Setia Hati Terate & Kisah Inspiratif Ki Hadjar Oetomo

Bupati menjelaskan hutang Rp 160 miliar tersebut diproyeksikan akan digunakan dalam dua tahun anggaran.

Sedangkan pembayarannya diangsur selama tiga tahun anggaran sampai 2024. Pada tahun pertama 2022, hutang akan diambil Rp 48,5 miliar untuk membangun bangun pasar Nglangon dan infrastruktur jalan.

“Nah, sisanya nanti akan digunakan untuk tahun kedua yakni membangun kantor Pemkab Terpadu di Sine,” terangnya.

Ia menyampaikan pembangunan Pasar Nglangon diproyeksikan membutuhkan anggaran sebesar Rp 46 miliar.

Revitalisasi dijadwalkan akan dimulai pada tahun depan. Selain pasar, sisa dana dari hutang di tahun pertama akan digunakan untuk membangun sejumlah ruas jalan yang sudah rusak dan mendesak untuk diperbaiki.

Baca Juga :  Bioskop legendaris Garuda Theatre Sragen: Kenangan Manis Masa Lalu

Sementara pada tahun 2023 Pemkab akan membangun kantor pemda Terpadu yang rencana akan dibangun di Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen.

Kompleks kantor baru itu bakal dibangun dengan anggaran Rp 89 miliar, yang mana Rp 49 miliar akan diambil dari hutang.

Menurut Bupati, skema berhutang itu sudah melalui kajian dan pertimbangan matang. Termasuk soal kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikannya.

Ia menggaransi sebelum berakhirnya masa jabatan yakni di 2024, hutang itu dipastikan sudah lunas.

“Sudah dikaji dan tahun 2024 harus lunas,” tandasnya.

Sebelumnya, wacana hutang itu sempat mendapat penolakan dari sejumlah partai dan fraksi. Di antaranya Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS.

Namun di akhir rapat Banggar, semua berbalik arah menyetujui hutang meski jumlahnya dikurangi Rp 40 miliar. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com