Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sering Bikin Celaka, Jalan Barat SPBU Taraman Sidoharjo Didesak Diperlebar. Sopir Sebut Pagar Saja Tidak Cukup

Kondisi tronton yang terguling di barat SPBU Taraman, Sidoharjo jalur Pungkruk-Tanon, Sabtu (6/11/2021). Kondisi jalan dan bahu jalan yang sempit serta gembur membuat jalur di titik itu rawan memicu kecelakaan. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah pihak mendesak pemerintah melalui dinas terkait untuk memperbaiki jalan raya Pungkruk- Tanon di sebelah barat SPBU Taraman, Sidoharjo.

Pasalnya kondisi jalan di wilayah itu dinilai sangat rawan terjadi kecelakaan dan sudah sering memakan korban.

Lebar jalan yang sempit dan kondisi bahu jalan yang labil dianggap sangat membahayakan.

Bahkan di sepanjang hampir 500 meter dari barat SPBU sampai jembatan lawas, sudah berulangkali terjadi kecelakaan truk dan mobil terguling keluar dari jalan.

“Kondisi jalan ini perlu diperlebar dan ditalud. Karena sudah sempit, tanah bahu jalannya lembek. Kalau papasan antar truk atau kendaraan besar, rawan tergelincir dan terguling. Kemarin saya juga sama, pas papasan dengan truk, roda truk saya terpeleset lalu keluar jalan dan terguling,” ujar Kris (50), sopir tronton warga Kedungjati, Purwodadi, Grobogan yang kecelakaan trontonnya masuk sawah sepekan lalu.

Kris menuturkan meski sudah dipagari Dengan pilar-pilar berjajar, hal itu tak cukup aman untuk kendaraan.

Menurutnya jika lebar jalan tidak ditambah dan bahu jalan tidak ditalud, lokasi itu akan tetap membahayakan.

“Pagar itu hanya tanda saja. Sepanjang nggak ada talud dan jalan nggak dilebarkan ya akan bahaya terus. Wong simpangan saja kalau nggak hati-hati bisa anjlok rodanya. Kalau sudah anjlok rawan sekali terguling karena bahu jalannya gembur dan sempit,” urainya.

Salah satu warga Taraman, Marno juga membenarkan lokasi barat SPBU Taraman sangat membahayakan. Seingatnya, sudah banyak kecelakaan mobil terpeleset dan terguling di sepanjang titik itu.

“Iya harusnya dilebarkan dan ditambah bahu jalan,” tuturnya.

Terpisah, Kepala DPUPR Sragen, Marija melalui Kabid Bina Marga, Albert Pramono Susanto mengatakan jalur Pungkruk-Tanon masuk jalur provinsi Jateng.

Sehingga penanganan perbaikan menjadi tanggungjawab dari provinsi. Kendati demikian, pihaknya akan menyampaikan keluhan dan masukan itu ke DPU Provinsi agar mendapat perhatian serta penanganan.

“Kebetulan kita ada grup WA untuk provinsi. Nanti akan kita sampaikan masukan itu. Kalau dirasa darurat dan mendesak, biasanya akan langsung ditangani. Kalau melihat kondisinya, jalur itu memang perlu diperlebar dan ada penguatan,” kata dia. Wardoyo

Exit mobile version