Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Seriuskah Makanan Belum 5 Detik Jatuh Boleh Dikonsumsi? Hasil Penelitian Berkata Begini

Ilustrasi popcorn yang tumpah di lantai/ Foto: Pixabay

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Apa yang terjadi apabila makanan yang dipegang seseorang tiba-tiba jatuh? Orang Indonesia tentu tak asing lagi dengan ucapan “belum lima menit” atau bahkan “belum lima detik” ketika ada makanan yang terjatuh.

Terdapat beberapa orang yang memang memegang teguh ucapan tersebut, hingga ia masih mengonsumsi makanan yang tak sengaja lepas dari tangan. Ia tetap membiarkan mulut dan perutnya mencerna makanan yang sudah menyentuh lantai atau permukaan lainnya. Lantas, apakah hal itu baik jika dilakukan?

Seorang Profesor dan Spesialis Ekstensi Ilmu Pangan, Donald Schaffner, menemukan bahwa beberapa faktor berpengaruh terhadap kontaminasi silang. Hal itu termasuk kelembaban, jenis permukaan, dan waktu kontak pada makanan yang jatuh ke lantai. Beberapa kasus menunjukkan transfer kontaminasi tersebut dimulai dalam waktu kurang dari satu detik.

Melansir dari IOL dalam republika.co.id, penelitian pernah dilakukan menggunakan empat permukaan dan empat makanan yang berbeda. Peneliti menguji makanan yang terjatuh pada stainless steel, keramik, kayu, dan karpet. Dari segi makanan, para penguji menggunakan semangka, roti, mentega, dan permen karet.

“Permukaan lantai tempat makanan terjatuh dan makanannya sendiri merupakan faktor penting. Namun, peneliti juga harus mempertimbangkan waktu kontak yang berbeda, yakni terkait aturan lima detik makanan jatuh yang selama ini beredar luas. Peneliti menguji waktu kurang dari satu, lima, 30, dan 300 detik,” terang Schaffne dilansir pada Selasa (16/11/2021).

Penelitian menunjukkan hasil bahwa perpindahan bakteri dari permukaan lantai ke makanan paling dipengaruhi oleh kelembapan. Semakin basah makanan, maka semakin tinggi risiko bakteri masuk.

Tercatat pula bahwa waktu kontak makanan yang lebih lama biasanya menghasilkan lebih banyak perpindahan bakteri dari setiap permukaan ke makanan yang jatuh.

Peneliti menyebutkan semangka memiliki kontaminasi paling banyak dan permen karet paling sedikit. Namun ingat, para peneliti tidak menyarankan permen karet dapat dimakan kembali setelah terjatuh.

Selanjutnya, karpet memiliki kecepatan transfer yang sangat rendah dibandingkan dengan ubin dan baja tahan karat dalam hal permukaannya.

“Aturan lima detik adalah penyederhanaan yang signifikan dari apa yang sebenarnya terjadi ketika bakteri berpindah dari permukaan ke makanan. Bakteri dapat mencemari secara instan,” pungkas Schaffner.

Satu kesimpulan yang dapat ditarik yakni, para peneliti tetap tidak membenarkan jika mengambil kembali makanan yang sudah jatuh ke lantai walaupun baru lima detik. Hal tersebut disebabkan adanya kontaminasi bisa terjadi secara cepat dan instan. Linda Andini Trisnawati

Exit mobile version