JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Tanggul Bengawan Solo Jebol, Warga Satu Desa di Masaran Sragen Terancam Kebanjiran. Ribuan Karung Dikerahkan Jadi Tanggul Darurat

Camat Masaran, Suratman bersama Kades Pilang, Sukisno bersama warga saat menyiapkan karung isi tanah untuk tanggul darurat, Kamis (18/11/2021) malam. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ribuan karung dikerahkan untuk menutup tanggul pengaman di tepi Sungai Bengawan ambrol di Dukuh Wirorejan RT 22, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen yang mendadak ambrol, Kamis (18/11/2021) petang.

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir Bengawan Solo yang malam ini debutnya terus meningkat.

Kades Pilang, Sukisno mengatakan sejak jebolnya tanggul pukul 17.20 WIB petang tadi, para tokoh RT dan warga di sekitar, langsung dikumpulkan.

Kemudian semua dikerahkan untuk mengumpulkan karung dari warga untuk diisi tanah guna membuat tanggul darurat.

“Malam ini kami bersama Pak Camat langsung kumpul bersama Pak RT dan sukarelawan. Kami minta bantuan karung ke warga untuk membuat tanggul darurat. Tadi kita juga minta BPBD ribuan karung. Nanti diisi dengan tanah, untuk buat tanggul darurat,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (18/11/2021) malam.

Kades menguraikan ada lebih dari 1000 karung yang dibutuhkan untuk membuat tanggul darurat.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Sebab jika tidak ditutup, kondisi jebolnya tanggul sangat rawan memicu banjir. Apalagi kondisi debit air Bengawan Solo juga dilaporkan mulai meningkat pasca hujan lebat sore tadi.

“Kalau nanti tidak ditanggul darurat, kalau terjadi banjir, air akan langsung ke desa. Satu desa bisa tergenang,” jelasnya.

Tanggul di bibir sungai Bengawan Solo wilayah Pilang itu dilaporkan mendadak hanyut usai hujan deras mengguyur sejak sore tadi. Akibatnya, kini bahaya mengancam apabila debit air meningkat dan sungai meluap.

Tanggul yang ambrol diketahui sepanjang 10 meter dengan ketinggian bangunan sekitar 3 meter.

“Iya ini tadi ambrol sore tadi. Tanggul pengaman di tepi Sungai Bengawan Solo. Kebetulan debit air Bengawan Solo agak naik dari kemarin,” papar Kades Kamis (18/11/2021) petang.

Sukisno menguraikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun akibat ambrolnya tanggul, praktis kini tidak ada lagi pengaman antara sungai dengan permukiman warga.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Sehingga apabila sungai meluap, maka akan langsung menggenangi permukiman.

Menurutnya, ambrolnya tanggul sudah dilaporkan ke Camat Masaran dan diteruskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Dari respon BBWSBS, direncanakan akan dilakukan tinjuan dan pengecekan ke lokasi esok hari. Tanggul yang jebol itu dibangun sekitar delapan tahun lalu.

“Besok pagi BBWS akan mengecek ke l lokasi. Tadi sudah kami laporkan,” urai Kades.

Mengingat lokasi yang menganga tanpa pengaman, malam ini langsung dilakukan kerjabakti untuk memasang bambu ada area tanggul yang ambrol.

Menurutnya, kondisi debit air di Bengawan Solo saat ini masih relatif aman. Meski demikian warga tetap diimbau waspada.

“Informasi dari BPBD debit air melalui pos pantau Jurug aman. Tapi kami mengimbau kepada warga malam hari ini, kalau sekiranya takut mengungsi kepada keluarganya sampai situasi aman,” paparnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com