JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Warga Sragen Siap-Siap, Natal Tahun Baru Bakal Ada Penyekatan Jalur. Bupati Instruksikan Semua Camat dan Muspida Sisir Wilayah!

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati memastikan Pemkab Sragen siap mengamankan kebijakan pengetatan menjelang dan selama Natal tahun baru mendatang.

Sejumlah skema sudah disiapkan untuk menekan potensi mobilitas warga demi mencegah gelombang baru penyebaran Covid-19 selama momen tersebut.

“Kemarin Pak Luhut (Menko Marvest) mewanti wanti betul dalam Natal dan tahun baru (Nataru) ini semua daerah siaga. Itulah kenapa semua dinaikan di level 3. Ya untuk menjadi kewaspadaan dan mengantisipasi gelombang ketiga tersebut,” paparnya kepada wartawan ditemui usai paripurna penetapan APBD 2022 di DPRD, Kamis (25/11/2021).

Bupati menyampaikan Pemkab sudah menyiapkan beberapa skenario untuk menindaklanjuti kebijakan penurunan level dari 2 ke 3 selama Nataru nanti.

Di antaranya melarang PNS untuk libur, apalagi mudik atau melakukan perjalanan luar kota. Semua abdi negara nantinya tidak ada libur dan diharamkan untuk mudik.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

“PNS (ASN) tidak ada libur, itu memaksimalkan ASN agar tidak pergi ke luar kota,” kata dia.

Kemudian pada saat pada libur Nataru, Pemkab bersama Polres akan melakukan kembali kebijakan penyekatan jalur perbatasan keluar daerah.

Beberapa jalur perbatasan seperti di wilayah Gemolong dan pintu masuk Sragen kemungkinan akan kembali diberlakukan penyekatan.

Penyekatan serupa juga pernah dilakukan saat pemberlakuan PPKM level 4 dan menjelang hari raya.

“Tidak ada kegiatan keramaian pada saat akhir tahun seperti beberapa akhir tahun yang lalu,” tandasnya.

Bupati juga meminta semua Camat dan Muspida bisa siaga menyisir kegiatan masyarakat yang ada di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Prioritas utamanya adalah agar masyarakat tidak hanya di kabupaten tapi di tingkatan desa.

“Lampu alun-alun dimatikan lagi? Bisa juga untuk mengurangi keramaian. Ya seperti penerapan level 3 kemarin,” tandasnya.

Bupati Yuni menambahkan kebijakan peningkatan level 3 menjelang Nataru itu semata-mata merupakan antisipasi agar tidak terjadi gelombang baru penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Sebab kondisi Covid-19 di negeri ini, saat ini dinilai sudah relatif menurun dan sudah bisa masuk level 1.

“Kemarin Pak Luhut saat memberikan diskusi dengan kepala daerah beliau mengatakan Indonesia sebenarnya di mata dunia sudah di level 1 dibandingkan di negara lain yang saat ini dalam kondisi meningkat. Makanya untuk mengantisipasi, beliau wanti-wanti betul semua daerah siaga agar tidak ada gelombang baru saat Nataru nanti,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com