JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Akhirnya Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri Diresmikan Presiden Jokowi pada 28 Desember 2021, Begini Amanat Joko Widodo

Peresmian Waduk Pidekso
Presiden Jokowi didampingi Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek berkeliling komplek Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri. Foto : istimewa
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri Jateng akhirnya jadi diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Selasa (28/12/2021). Peresmian ini sempat mengalami pemunduran jadwal dari awalnya pada tanggal cantik 211221 atau 21 Desember 2021.

Presiden Jokowi tiba di area Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri sekitar pukul 13.39 WIB dengan menaiki helikopter Super Puma TNI AU. Turut mendampingi Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Mayjend TNI Tri Budi Utomo (Dan Paspampers), Sekertaris Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kapolda dan Pangdam IV Diponegoro, Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek serta Forkopimda Wonogiri seperti Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto dan Dandim 0728 Wonogiri Letkol Inf Rivan Rembudito Rifai.

“Alhamdulillah, bendungan pidekso di hari ini bisa kita resmikan yang menelan biaya sebesar 772 miliar. Pekerjaan Bendungan Pidekso dilaksanakan mulai tahun 2014 dan dimulai kontruksi tahun 2017 dengan kapasitas 25 juta meter kubik yang berada di area genangan seluas 232 hektare,” ujar Presiden.

Sementara Menteri PUPR menyebutkan
pembangunan Bendungan Pidekso merupakan salah satu kegiatan prioritas pemerintah dan sudah masuk dalam RPJM 2010/2014. Kini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan PERPRES No. 56 Tahun 2018 dan PERPRES No.109 Tahun 2020.

Perencanaan Pembangunan Bendungan Pidekso telah dimulai dengan Studi Kelayakan Tahun 2011, DED Tahun 2011, Tes Model Spillway Tahun 1984, Studi AMDAL/LARAP Tahun 2012, dan Studi Pengadaan Tanah Tahun 2014. Pengadaan tanah 295,80 hektare berasl dari tanah masyarakat, wakaf, kas desa dan milik negara serta BUMN/BUMD.

Secara teknis Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri merupakan tipe bendungan urugan random gravel pasiran dengan inti tegak. Tinggi bendungan utama 40,00 meter dari galian pondasi. Panjang puncak total 385,55 meter.

Volume tampungan total 25 juta m3, volume tampungan efektif 17 juta m3, volume tampungan mati 8 juta m3.
Panjang mercu pelimpah 56 meter, luas area genangan 232 hektare, luas daerah aliran sungai atau DAS 55 km2.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

Manfaat untuk irigasi mencapai 1.500 hektare, air baku 300 liter perdetik, dan reduksi banjir 311 meter kubik perdetik.
Bendungan Pidekso direncanakan untuk dapat dioperasikan pada tahun 2022.

Sebelumnya, secara bertahap Pemkab Wonogiri berupaya menuntaskan permasalahan kekeringan di wilayah selatan. Semakin banyak desa yang bisa terairi air bersih kendati kemarau melanda.

Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menegaskan untuk mengatasi kekeringan butuh solusi permanen jangka panjang. Bukan solusi jangka pendek seperti pemberian bantuan air bersih.

Nah salah satu solusi permanen mengatasi permasalahan klasik kekeringan di wilayah Wonogiri selatan itu kini tengah menanti peresmian oleh Presiden Jokowi.

Dalam waktu tidak lama lagi Kabupaten ujung tenggara Jateng itu segera memiliki potensi air bersih dengan debit besar. Tidak tanggung-tanggung mencapai 300 liter air bersih perdetik. Ini terjadi ketika Waduk Pidekso Giriwoyo telah selesai dibangun dan dimanfaatkan.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menyebutkan Pemkab Wonogiri didorong untuk berkontribusi dalam menyelesaikan pembangunan Waduk Pidekso. Setelah pembangunan waduk selesai pada 2021, Wonogiri mempunyai potensi air bersih yang cukup besar. Air bersih tersebut digadang-gadang bisa mengatasi kekeringan di wilayah Wonogiri bagian selatan.

“Kecamatan Giriwoyo, Giritontro, Pracimantoro, dan Paranggupito bakal menikmati efek dari pembangunan waduk Pidekso,” sebut dia, baru-baru ini.

Untuk penyaluran ke permukiman, menurut dia, instalasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dialokasikan pemerintah pusat. Dengan seperti itu, kebutuhan air bersih untuk rumah tangga maupun industri bisa terpenuhi.

Selain air bersih, pembangunan waduk juga bermanfaat untuk lahan pertanian. Seluas 1.500 hektare lahan pertanian bakal menikmati saluran irigasi dari Waduk Pidekso.

Penggarapan Waduk Pidekso dipercepat penyelesaiannya. Semula targetnya selesai 2022, kemudian dimajukan karena diresmikan Presiden Bulan Desember 2021. Demikian pula, langkah percepatan pembangunan Waduk Pidekso, kemudian diparalelkan dengan pembangunan relokasi jalan yang juga dipercepat.

Baca Juga :  Pesta Siaga Ranting Karangtengah Wonogiri, Gembira Semangat Inovatif dan Terampil

Waduk Pidekso bernilai Rp 700an miliar ini, dibangun dengan membuat bendung induk (main dam) di alur Sungai Bengawan Solo Hulu, tepatnya di Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Areal genangannya merendam tiga desa, terdiri atas Desa Pidekso dan Desa Tukulrejo di Kecamatan Giriwoyo, serta Desa Sendangsari di Kecamatan Batuwarno.

Pihaknya berkomitmen untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Aset itu juga bakal dijaga supaya bisa meminimalkan terjadinya sedimentasi di Waduk Pidekso nantinya.

Pada waduk, juga bakal dilengkapi green belt. Rencananya green belt melingkari waduk. Sesuai namanya, sabuk melingkar itu berupa tanaman hijau.

Salah satu fungsinya adalah pengendali sedimentasi. Selain itu menambah keindahan waduk sekaligus pembatas waduk

Namun di Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri nantinya tidak sekedar tanaman hijau. Rencananya akan ditanami pohon buah-buahan yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat setempat.

Project Manager PT PP Waduk Pidekso, Nur Eko mengungkapkan rencana tersebut kepada wartawan baru-baru ini. Tanaman buah-buahan di green belt Waduk Pidekso Giriwoyo Wonogiri akan dikelola kelompok-kelompok masyarakat.

“Agar bisa dimanfaatkan masyarakat,” ungkap dia.

Untuk pemanfaatan tanaman bakal dibentuk kelompok warga. Merekalah yang berhak mengelola sekaligus merawat tanaman produktif itu.

Di samping itu, sekeliling jalan dekat green belt bisa dimanfaatkan untuk penambah penghasilan warga. Yakni dengan mendirikan warung, kerajinan, pusat oleh-oleh dan usaha menjanjikan lainnya.

Adapun elevasi tertinggi apabila waduk sudah penuh mencapai 185 meter mdpl.

Di sisi lain, sekeliling Waduk Pidekso juga sedang dibangun jalan lingkar relokasi. Jalan lingkar relokasi itu untuk memberikan akses baru kepada masyarakat sekitar waduk. Pasalnya, sebagian jalan yang lama akan terendam Waduk Pidekso.

Total panjang jalan lingkar tersebut mencapai 13,3 kilometer. Terbagi atas jalan lingkar kiri sepanjang 2,8 kilometer dan jalan lingkar kanan sepanjang 10,5 kilometer. Jalan lingkar kiri melewati Desa Sendangsari, sedangkan jalan lingkar kanan melalui Desa Pidekso. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com