SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB) menerima kunjugan silaturahmi aktifis sosial dan tokoh pergerakan di Solo, Mudrck M Sangidoe.
Mudrick bersama rombongan pengurus Mega Bintang diterima Abu Bakar Basyir, Senin (13/12/2021), di kediaman Baasyir yang berada di Kompleks Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng.
Dalam pertemuan dua tokoh tersebut banyak hal yang diperbincangkan, terutama menyangkut kepentingan umat Islam dan persoalan bangsa Indonesia saat ini.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Mudrick menceritakan masalah-masalah yang diperbincangkan dalam pertemuan tersebut. “Beliau (Abu Bakar Baasyir) lebih banyak membahas tentang persoalan umat dan dakwah, terutama kepentingan Umat Islam yang menurut Ustad Abu banyak terpinggirkan di masa kepemimpinan Jokowi,” ungkap Mudrick, Selasa (14/12/2021).
Karena itulah, lanjut Mudrick, dirinya mendapat amanah titipan pesan dari Ustad Baasyir untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi agar di sisa kepemimpinannya sebagai presiden lebih memikirkan kepentingan umat Islam sebagai warga negara mayoritas di Indonesia.
“Ustad Abu titip pesan agar Pak Jokowi tidak meminggirkan kepentingan umat. Ustad Abu juga meminta Pak Jokowi lebih merangkul semua kalangan umat Islam di tanah air, terutama para tokohnya sehingga tidak meninggalkan sakit hati di kemudian hari,” paparnya.
Awalnya, justru Ustad Abu Bakar Baasyir yang ingin bertandang ke rumah Mudrick Sangidoe di kawasan Kartopuran. “Sebelumnya saya diberitahu Pak Yusuf Suparno bahwa Ustadz Abu akan bersilaturahmi ke rumah saya. Karena ada yang ingin dibahas. Tapi saya bilang, saya yang akan sowan ke rumah beliau,” ungkap Mudrick.
Ditambahkan Mudrick, dalam pertemuan tersebut Ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyampaikan perlunya keistiqamahan dalam berjuang. “Bahwa perjuangan ini kalah menang bukan tujuan, tetapi memperjuangkan kebenaran adalah kewajiban,” papar Mudrick mengutip omongan Baasyir.
Dalam kesempatan itu, Mudrcik juga menceritakan apa yang sudah dilakukannya untuk umat dan masyarakat. Baik secara personal maupun bersama kelompoknya, Mega Bintang.
“Mega Bintang sejak berdirinya sampai sekarang tetap konsisten memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Disamping Yayasan bergerak di bidang sosial juga mendirikan LBH (Lembaga Bantuan Hukum) yang memberikan pendampingan wong cilik dalam memperoleh hak-haknya,” ungkap Mudrick menjawab pertanyaan Baasyir.
Ada banyak karya yang sudah dihasilkan Mega Bintang untuk masyarakat kecil. Misalnya, membangun 41 tempat MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang tersebar di 37 di empat kecamatan di Kota Solo dan empat titik di Kabupaten Sukoharjo.
“Kami juga membangun sumber air di Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri. Kami bersedia membuat MCK dengan syarat di tempat tersebut ada TPA (Taman Pendidikan Al Quran) nya untuk syiar agama,” tambah Mudrick.
Selain itu, Mega Bintang juga membangun pos-pos penjagaan polisi usai dibakar habis oleh massa dalam kerusuhan yang terjadi di Kota Solo beberapa waktu lalu.
Di samping MCK dan sarana umum masyarakat lainnya, Mega Bintang juga menyalurkan bantuan kepada masyarakat miskin yang berupa bahan makanan, terutama yang terdampak Pandemi Virus Covid-19.
“Dalam masa pandemi Covid-19 ini saja kami, Mega Bintang telah menyalurkan setidaknya 15 ton beras dan bahan makan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan terutama yang terdampak Covid-19. Semoga ini menjadi amal kebaikan kita semua,” imbuh Mudrick.
Sedang Yayasan Mega Bintang dalam pembelaan terhadap wong cilik mendirikan LBH Mega Bintang. “Yang banyak mendapat perlakuan tidak adil dan kesewenang wenangan adalah orang-orang miskin. Di LBH Mega Bintang kami memberikan pendampingan hukum secara gratis kepada orang-orang miskin,” papar Mudrick.(ASA)