JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Bagaimana Pelaksanaan PTM Terbatas di Wonogiri, Apakah ada Temuan Kasus COVID-19?

PTM
Pelaksanaan PTM di Kecamatan Purwantoro Wonogiri. Dok. Kodim 0728
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pembelajaran tatap muka (PTM) telah dilaksanakan secara terbatas tingkat SD-SMP di Wonogiri. Sejauh ini menurut Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri tidak ada temuan kasus.

Kasus guru SMPN Wonogiri meninggal positif COVID-19 dikatakan bukan lantaran PTM. Setelah ditelusuri yang bersangkutan sebelumnya menghadiri acara lepas sambut di obyek wisata di Tawangmangu Karanganyar.

Lantas bagaimana dengan pelaksanaan PTM terbatas untuk tingkat SMA/SMK di Wonogiri? Apakah juga nihil temuan kasus COVID-19?.

Untuk diketahui PTM terbatas jenjang SMA/SMK sederajat di Wonogiri sudah dimulai sejak Senin (18/10/2021) lalu.

Menurut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno, berdasarkan pantauan, pelaksanaan PTM terbatas di SMA/SMK berjalan dengan baik. Hingga kurang lebih sekitar satu bulan digelar, nihil temuan kasus positif COVID-19, baik di kalangan guru maupun siswa.

Sampai saat ini, ujar dia, tidak ada catatan khusus sama sekali. Setiap hari dilakukan pemantauan, dari sekolah diteruskan ke pihaknya, kemudian diteruskan ke provinsi.

Baca Juga :  Awasi Anak Kecil saat Piknik ke Pantai Klothok Sembukan hingga Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Bolo

Kendati demikian, sebagai bentuk antisipasi, apabila nanti ada temuan kasus positif COVID-19 di lingkungan sekolah, pihaknya akan langsung mengambil langkah sesuai SOP. Sunarno menjelaskan, SOP yang akan dilakukan adalah menstop pelaksanaan PTM di sekolah dengan temuan kasus positif selama sekitar dua pekan.

Sembari penundaan itu, kata dia, akan dilakukan langkah testing dan tracing kepada warga di lingkungan sekolah, untuk mendeteksi penyebaran.

Sunarno pun mengimbau seluruh pihak bahwa memanfaatkan kesempatan pelaksanaan PTM terbatas ini dengan baik. Kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar efektif. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa saat ini, kondisi belum aman 100 persen.

Di sisi lain, beberapa waktu lalu Pemkab Wonogiri berencana melaksanakan PTM 100 persen di sekolah-sekolah. Namun rencana itu urung dilakukan karena terbentur dengan aturan PPKM level 3 dalam momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sunarno menuturkan, pihaknya sudah memberikan izin ke sekolah tingkat SMA sederajat di Wonogiri apabila rencana PTM 100 persen itu nantinya direalisasikan. Mungkin nanti saat PPKM sudah selesai dan jadi PTM secara 100 persen, bisa dibuat dua shift.

Baca Juga :  Bakso dan Mie Ayam Wonogiri Tetap Jadi Primadona Lebaran 2024

Dua shift yang Sunarno maksud adalah, siswa dibagi menjadi dua rombongan belajar (rombel). Jadi ada yang masuk di pagi hari, kemudian rombel berikutnya masuk di siang harinya.

Akan tetapi, kata dia, siswa masuk full selama lima hari dalam satu pekan. Sehingga artinya siswanya mengikuti PTM 100 persen. Jadi nantinya pelaksanaan tetap 50 persen untuk jam masuk, hanya saja siswa full mengikuti PTM selama satu pekan dari Senin sampai Jumat.

Sementara itu, terkait siswa di Wonogiri yang diperbolehkan untuk menaiki kendaraan umum saat mengikuti PTM terbatas, pihaknya mengaku tidak ada masalah dengan hal tersebut. Akan tetapi, syarat mutlak yang harus dilakukan adalah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Seperti menjaga jarak, selalu memakai masker dan sering mencuci tangan. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com