KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Sebanyak 24 personel dari Komando Barisan Terate (Kobaret) Soloraya mendirikan tenda base camp di Kabupaten Lumajang, Jatim guna membantu korban musibah Gunung Semeru.
Ke-24 anggota Kobaret tersebut membawa bantuan logistik senilai Rp 24 juta hasil dari pemberian donatur dan simpatisan untuk disumbangkan kepada korban Semeru.
Koordinator Lapangan Korlap Kobaret Soloraya, Ferry Setyawan alias Ferry Robot (40) mengatakan, rombongan bertolak dari Solo sejak Senin ( 13/12/2021) dengan membawa 24 personel, bantuan logistik serta
3 mobil operasional dan satu ambulans.
“Boleh dikata berbekal nekad untuk membantu urusan kemanusiaan Kobaret Soloraya menerima donasi anggota dan simpatisan lalu berangkat ke Lumajang,” ungkapnya kepada JOGLOSEMAR, Rabu (15/12/2021).
Adapun sesampai di Lumajang, anggota Kobaret yang merupakan wadah komunikasi sesama anggota PSHT itu mendirikan tenda di Kecamatan Candipuro dengan target selama 15 hari.
Fery meyakini dengan kehadiran langsung di Lumajang akan berbeda dibandingkan hanya mengirimkan bantuan saja karena anggota bisa melihat langsung suasana yang terjadi dan berbuat sebisa mungkin untuk membantu korban musibah.
Apalagi di Kecamatan Candipuro, Lumajang tergolong daerah paling parah terkena musibah dan paling banyak memakan korban jiwa.
“Bagi kami berbuat langsung akan sangat terasa kemanfaatannya maka empat mobil operasional kami kerahkan semaksimal mungkin,” tandasnya.
Lebih lanjut Ferry menjelaskan, sedianya anggota Kobaret yang merupakan wadah mau berangkat seminggu lalu namun terkendala teknis sehingga baru bisa dilakukan minggu ini.
Termasuk penyiapan personil yang jibaku memiliki kemampuan SAR dan dipilih fisiknya yang kuat agar tetap eksis dan tidak loyo.
“Misi kemanusiaan ini kan berat karena hadir langsung didaerah terdampak maka personil yang berangkat ke Lumajang adalah anggota pilihan,” ujarnya.
Diketahui, selama di Lumajang relawan Kobaret berbaur dengan ratusan relawan lainnya se Indonesia maka harus memiliki pengetahuan SAR walaupun minimalis seperti cara evakuasi korban dan pencarian korban dan sebagainya.
Beni Indra