JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Bikin Deg-Degan, Semua Dokter di Sragen Mendadak Diassesment. Bupati Kasih Bocoran Untuk Kepentingan Ini!

Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati buka-bukaan soal kebijakan assesment ke semua dokter yang ada di Sragen.

Bupati pun mengaku baru pertama kali memerintahkan semua dokter untuk dilakukan assesment. Hal itu sengaja dilakukan untuk mengetahui kemampuan manajerial para dokter di jabatan struktural.

“Kemarin ada yang tanya ini ada apa to kok semua dokter di-assesment. Baru kali ini saya memerintahkan ke Sekda (assesment dokter). Coba saya tak melihat kemampuan manajerial para dokter,” papar Bupati saat memberi sambutan dalam pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (24/12/2021).

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Bupati mengatakan assesment itu dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan manajerial seorang dokter.

Apakah hanya bisa bekerja di jabatan fungsional saja atau bisa mengemban sampiran jabatan struktural. Meski demikian, jabatan struktural pun akan diberikan dengan melihat secara obyektif kemampuan mereka.

“Saya harus melihat secara obyektif. Saya akan memanggil pihak ketiga untuk dipertanggungjawabkan untuk melakukan assesment kepada teman sejawat dokter. Jadi tidak semua. Kalau kepala puskesmas wajib, direktur, teman-teman sejawat dokter dan yang hadir disini ikut assesment,” terang Bupati.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Bupati yang juga berlatar belakang dokter itu melanjutkan assesment sengaja digelar untuk melihat potensi manajerial itu.

Secara potensial, dirinya tidak meragukan kemampuan para sejawat dokter. Akan tetapi menurutnya pejabat struktural membutuhkan seni tersendiri dalam mengelola orang.

“Masalah tidak hanya berhubungan dengan pasien saja. Saya perlukan orang yang berani mengambil risk taker (pengambil risiko) tanpa keluar dari jalur hukum. Apapun kita jadi pejabat publik sorotan itu sangat kuat. Sehingga saya minta semua harus assesment,” jelasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com