JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diduga Kecewa Hasil Seleksi Perdes, 7 Ketua RT di Desa Gemantar Sragen Rame-Rame Mundur Alon-alon. Alasannya Nggak Kuat Tapi…

Sejumlah ketua RT di Kebayanan Guli, Desa Gemantar, Mondokan, Sragen saat mendatangi balai desa setempat untuk menyampaikan pengunduran diri mereka, Selasa (21/12/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kebayanan Guli, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Sragen ramai-ramai menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (21/12/2021).

Mereka mendadak mengundurkan diri dengan menyerahkan stempel ke balai desa. Ada tujuh Ketua RT di Kebayanan itu yang menyatakan lengser dari jabatan.

Beredar kabar, aksi pengunduran diri massal itu diduga dipicu rasa kecewa atas hasil seleksi perangkat desa (Perdes) yang menempatkan calon dari luar kebayanan sebagai Kebayan baru di wilayah mereka.

Aksi protes itu digelar bersamaan dengan kehadiran Ketua RT di acara arisan di balai desa. Spontan ketujuh Ketua RT itu kompak menyatakan mundur lalu menyerahkan stempel RT.

Tujuh Ketua RT itu di antaranya Senen Ketua RT 3 Dukuh Guli, Timin Ketua RT 4, Ketua RT 5 Kemus, Ketua RT 2 Yanto, Ketua RT 6 Giyatmo dan Ketua RT 1 Waluyo. Satu Ketua RT lainnya juga ikut mundur tapi dilaporkan tidak hadir.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Salah satu tokoh setempat, S menyampaikan aksi pengunduran diri dari jabatan RT secara berjamaah tersebut memang salah satunya dipicu kekecewaan hasil pengisian perangkat.

Di mana Kebayan terpilih justru diketahui berasal dari luar wilayah kebayanan setempat. Sementara tiga kandidat asli dukuh setempat justru terdepak.

“Iya memang secara tersirat ada penolakan terhadap pengisian perangkat desa. Gimana nggak kecewa, putra daerah malah tersingkir, yang jadi justru dari luar,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (21/12/2021).

Sementara, beberapa Ketua RT mengamuflasekan alasan mundur karena sudah tak mampu. Seperti Ketua RT 6, Dukuh Guli, Giyatmo.

“Sudah nggak mampu lagi Mas (njabat Ketua RT),” kata dia.

Serahkan Stempel 

Bersamaan dengan pernyataan mundur, mereka kemudian menyerahkan stempel RT masing-masing ke Sekretaris Desa.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Sekdes Desa Gemantar, Eko Sulistyo yang berada di balai desa, mengaku tak tahu menahu persoalan pengunduran diri para Ketua RT di Kebayanan Guli tersebut.

Sekdes Gemantar, Eko Sulistyo. Foto/Wardoyo

Ia juga mengaku tidak tahu informasi dan permasalahan yang memicu mereka mundur berjamaah.

“Saya secara personal maupun secara pemerintah belum menerima info itu. Terlepas info itu benar atau tidak,” jelasnya.

Saat mengetahui para Ketua RT datang ke kantor desa untuk mengundurkan diri ramai-ramai, pihaknya mempersilahkan.

“Ya monggo. Kalau itu (mundur) hak dia kita hanya mengamininya aja,” ujarnya.

Sekadar tahu, hasil seleksi BP pengisian perangkat desa untuk jabatan Kebayan Guli yang barusaja berakhir beberapa hari lalu menyatakan pemenangnya calon bernama Erwin Nur Hidayat.

Dia meraih nilai fantastis di ujian tertulis 97, ujian komputer 89, 3 poin dari prestasi dan 0 dedikasi. Dia total mengumpulkan nilai 69.30. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com