JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar memprihatinkan datang dari DKI Jakarta, di mana ratusan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta dikabarkan terkonfirmasi Covid-19.
Mengenai hal itu, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengklaim, para petugas itu tertular dari limbah medis yang bercampur limbah rumah tangga di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pria yang biasa disapa Pepen itu menyampaikan, perlu adanya sosialisasi terkait pemilahan sampah berbahaya dan sampah rumah tangga dari DKI Jakarta, kepada petugas kebersihan.
Hal ini, kata dia, sebagai antisipasi pencegahan penularan virus Covid-19 kepada petugas kebersihan yang sehari-hari menangani sampah warga DKI Jakarta.
“Kalau sampah itu dari DKI, berarti disananya harus ada sosialisasi. Minimal masuk ke pengolahan limbah berbahaya atau medis di sini,” kata Pepen kepada awak media, Rabu (22/12/2021).
Menurutnya, adanya pemilahan sampah juga dapat menghilangkan rasa was-was warga sekitar TPST Bantargebang, khususnya para pemulung yang setiap harinya bersentuhan langsung dengan sampah.
Langkah ini juga diupayakan wali kota kepada para petugas kebersihan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, agar tidak mengalami kejadian serupa.
“Kita juga imbau terutama Dinas Lingkungan Hidup kita untuk mengimbau kepada warganya, jangan sampai apa yang dikhawatirkan di DKI ke Bantargebang kita di Kota Bekasi, (sampai) ke Sumur Batu,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyebutkan sedikitnya 110 orang petugas kebersihan DKI Jakarta yang bertugas di TPST Bantargebang, terpapar Covid-19.
Hal ini disebabkan penularan yang berasal dari limbah medis yang disatukan dengan limbah rumah tangga, akibat banyak petugas yang tidak mengetahui perihal pemilahan sampah. #liputan6