BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bau busuk menyengat yang bersumber dari Kali Gandul, Boyolali dikeluhkan warga di sekitar alirannya. Bau busuk tercium sejak Jumat hingga Sabtu (10- 11/12).
Menurut Diyono (45), salah satu warga Dukuh Wonorejo, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, bau busuk disepanjang aliran Kali Gandul bukan kali pertama terjadi. Namun, kali ini termasuk terparah.
“Jumat pagi saya mencari rumput untuk pakan ternak tepat di bantaran Kali Gandul. Saat itu, air kali masih berwarna bening dan tidak bau,” katanya pada Minggu (12/12/2021).
Namun pada siang hari, kondisi air sudah berubah hijau kehitaman dan pekat. Juga tercium bau busuk menyengat.
Bahkan hampir 20 RT di wilayah Kelurahan Kemiri terdampak bau busuk itu. Sejumlah warga juga merasa mual hingga muntah.
Suyadi, warga lainnya juga mengeluhkan dampak bau dari aliran Kali Gandul tersebut. Bau busuk ini membuat warga Kemiri sempat geger. Bahkan warga didekat aliran sungai sempat mual dan muntah-muntah.
Setelah dicek sumber bau berasal dari aliran Kali Gandul yang airnya keruh.
“Puncaknya pada Jumat malam, istri saya sampai muntah-muntah. Pengendara yang lewat di Jembatan Republik juga tutup hidung karena baunya menyengat.”
Terpisah, Sekretaris DLH Boyolali, Suraji mengaku telah mendapatkan komplain terkait bau busuk Kali Gandul sejak Jumat lalu. Pihaknya lantas bergerak cepat dengan menyusuri sungai untuk mencari sumber pencemaran.
“Hasil penelusuran kami, pencemaran diduga berasal limbah peternakan ayam yang terletak tak jauh dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong, Boyolali Kota.”
Pihaknya langsung menegur dan melakukan klarifikasi pada pemilik ternak. Dari keterangan pemilik ternak, tidak ada unsur kesengajaan membuang limbah ke Kali Gandul. Pihaknya meminta agar penampungan limbah segera diperbaiki.
“Kami juga mewanti-wanti agar tidak membuang limbah ke kali. Hal ini juga berlaku bagi peternak lain.”
Selain berbahaya, limbah membuat bau busuk yang mengganggu aktivitas warga aliran Kali Gandul.
Akibatnya, warga Winong, Boyolali Kota; Pusporenggo, Kecamatan Musuk sampai Kemiri, Mojosongo mengeluhkan hal yang sama.
“Kami meminta warga bersabar dan menunggu sampai hujan datang. Agar limbah yang masih tergenang dibeberapa titik bisa tersapu air hujan.” Waskita.