Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Mengenal 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Ilustrasi pasien sedang berkonsultasi dengan dokter. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM — Pembuluh darah memiliki fungsi vital dalam tubuh manusia, yaitu mengangkut sel-sel darah merah ke seluruh tubuh. Gangguan pada pembuluh darah dapat memicu komplikasi kardiovaskular yang serius, seperti pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke.

Penyakit pembuluh darah merupakan gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh. Penderita gangguan pembuluh darah mungkin tidak merasakan gejala yang signifikan, terutama jika masih dalam tahap awal.
Dengan gaya hidup yang baik seperti berhenti merokok, olahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan sehat dapat mengurangi risiko penyakit pembuluh darah.

Berikut enam penyakit pembuluh darah yang umum terjadi:

Penyakit pembuluh darah perifer

Peripheral vascular disease atau PVD adalah penyakit pembuluh darah di luar jantung dan otak. Pada kondisi ini, terdapat timbunan lemak atau plak di dinding bagian dalam pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh menyempit dan aliran darah tidak lancar. Beberapa indikasi terjadi gangguan pembuluh darah perifer adalah nyeri, perubahan warna kulit, dan infeksi kulit.

Iskemia

Iskemia yang mengancam tungkai atau Limb Threatening Ischemia (LTI) adalah gangguan yang membuat penurunan aliran darah ke tungkai. Gejala awal LTI, yakni nyeri, sensasi terbakar, hingga kram. Jika dibiarkan, maka dapat memicu komplikasi.

Arteri karotis

Arteri karotis adalah sepasang pembuluh darah di bagian dalam leher yang berfungsi mengalirkan darah ke otak dan seluruh organ di kepala. Penyakit arteri karotis disebabkan oleh penumpukan plak pada permukaan arteri. Dalam berbagai kasus, pasien tidak menyadari mereka memiliki penyakit arteri karotis sampai mengalami stroke ringan.

Aneurisma aorta perut

Aneurisma aorta abdominal atau AAA adalah melebarnya pembuluh darah aorta di daerah perut. Aorta adalah arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh organ tubuh. Kondisi ini biasanya terjadi ketika dinding aorta melemah seiring bertambahnya usia. Aneurisma itu sendiri tidak berbahaya dan pada sebagian orang tidak bergejala. Namun jika aneurisma pecah, maka dapat mengakibatkan perdarahan internal yang bisa berakibat fatal.

Insufisiensi vena kronis

Vena yang sehat memiliki katup untuk melawan efek gravitasi guna mencegah darah terkumpul di bagian bawah vena. Chronic venous insufficiency atau CVI pada katup ini dapat mengakibatkan darah menggenang di bagian bawah tubuh, biasanya di kaki. Sebab itu, orang dengan gangguan insufiesiensi vena kronis akan mengalami pembengkakan di kaki.

Varises

Varises adalah pembengkakan atau perbesaran vena. Kondisi ini bisa jadi merupakan komplikasi dari insufisiensi vena kronis CVI. Varises biasanya umumnya terjadi di kaki. Meski begitu, bisa juga terjadi bagian tubuh lainnya. Varises terjadi ketika katup di dalam pembuluh darah melemah, mengakibatkan darah menggenang dan mengembang di dalam pembuluh.
Masih ada jenis penyakit pembuluh darah lainnya. Masing-masing memiliki gejala dan metode pengobatan yang berbeda. Dalam banyak kejadian, intervensi dini membantu mengurangi risiko komplikasi yang mengancam nyawa. Sebab itu, penting berkonsultasi dengan dokter sebelum kondisi bertambah parah.

Exit mobile version