SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemandangan miris terlihat pada bangunan SDN Joyotakan 59 Solo. Dari sejumlah ruang kelas yang sedianya dapat digunakan siswa untuk pembelajaran tatap muka (PTM), nyatanya hanya satu ruang saja yang aman digunakan untuk siswa.
Sedangkan ruang lain tidak aman untuk dipakai karena kondisi atap yang nyaris ambrol. Kebanyakan kerusakan bangunan sekolah terjadi pada atap yang nyaris runtuh. Bahkan beberapa bagian atap sudah ambrol. Kemudian ada juga bagian atap yang terlihat baik namun ternyata lapuk karena dimakan rayap.
Kepala SDN Joyotakan 59, Supatmi mengatakan, bangunan sekolah terakhir direnovasi tahun 2005 lalu. Dia mengakui, saat ini hanya satu ruang kelas saja yang aman untuk digunakan siswanya.
“Ini kan sudah mulai masuk lagi ya, kami masih mencarikan alternatif tempat lain untuk belajar darurat anak-anak. Kalau selama ini anak-anak masih belajar dengan sistem shift, pagi dan siang. Memang tinggal satu ruang saja yang aman digunakan,” urainya, Selasa (14/12/2021).
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung meninjau kondisi SDN Joyotakan 59. Melihat kondisi sekolah tersebut, dia memastikan segera membangun ulang sekolah.
“Kita ada tiga SD yang diprioritaskan untuk dibangun selain SDN Joyotakan 59 ini. Januari mulai kita garap, soalnya ini hanya satu ruang saja yang aman digunakan untuk pembelajaran,” ujarnya.
Gibran menambahkan, koordinasi dengan dinas terkait, Pemkot Solo segera mencarikan lokasi alternatif untuk pembelajarn darurat para siswa selama pembangunan sekolah. Nantinya, pembangunan SDN Joyotakan 59 akan dilakukan dengan merubuhkan seluruh bangunan terlebih dulu.
“Kita carikan solusi, yang penting DED selesai dan segera dibangun. Nanti mengulang dari awal (pembangunan), karena memang lahannya kecil, nanti dibangun dua lantai dengan angaran mendahului,” tukasnya. Prihatsari