Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Perlu Edukasi, Petugas Kebersihan Potensial Tertular Omicron dari Limbah Masker

Varian omicron. pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Petugas kebersihan sangat rawan akan penularan varian Omicron dari limbah masker yang bercampur dengan sampah rumah tangga lainnya.

Hal itu diungkapkan oleh anggota Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Lia G. Partakusuma.

Dia mengatakan, petugas kebersihan menjadi salah satu pihak yang paling berpotensi tertular virus Covid-19 varian Omicron.

Salah satu kasus yang membuktikan klaim ini terjadi pada petugas kebersihan Wisma Atlet Kemayoran yang menjadi pasien pertama Covid-19 varian Omicron.

“Sebenarnya mereka di Wisma Atlet sudah dapat cara bagaimana cara tidak tetular. Tapi saya gak tau gimana mereka bisa akhirnya tetular. Apa mungkin karena Omicron ini mudah sekali menular,” ujar Lia di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/12/2021).

Lia menjelaskan, petugas kebersihan berisiko terpapar Covid-19 karena masyarakat belum teredukasi untuk memilah sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan memisahkannya dengan sampah rumah tangga lain.

Banyak masyarakat yang tidak mengolah bekas tisu atau masker mereka sebelum dibuang. Hal ini membuat petugas berisiko terpapar Omicron tanpa interaksi langsung dengan orang yang terinfeksi.

“Jadi sumber penghasil limbah yang harus diedukasi,” kata Lia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menerangkan, saat ini sebanyak 110 sampai 120 petugas kebersihan yang bekerja di Bantargebang terpapar Covid-19.

Mereka diduga terkena virus tersebut akibat sampah atau limbah masker masyarakat yang dibuang dan dicampur dengan limbah rumah tangga.

“Petugas gerobak banyak yang tidak memahami ada rumah yang terkena pasien Covid-19 atau engga, kemudian semua sampah disatukan, dimasukan ke tong sampah, dan kemudian ke Bantargebang,” ujar Asep.

Asep menerangkan, ratusan petugas terpapar virus Covid-19 terjadi saat gelombang kedua melanda Jakarta. Saat itu jumlah limbah B3 seperti masker membludak hingga mencapai 493 ton per hari.

Asep menjelaskan, saat ini Pemprov DKI sudah memilki tempat penampungan limbah B3 sendiri.

Untuk sampah jenis ini, petugas yang melakukan penanganan bakal menggunakan APD lengkap. Namun, masih banyak masyarakat yang kerap mencampurkan limbah masker dengan sampah rumah tangga, sehingga limbah tersebut dikelola dengan petugas tanpa APD.

“Petugas kami terkena Covid-19 karena limbah masker,” kata Asep.

Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk memilih sampah B3 sebelum dibuang. Sebab sampah limbah medis seperti masker menjadi salah satu media penularan Covid-19.

Exit mobile version