Beranda Daerah Sragen Pernikahan Unik Duda PNS dan Janda di Gading Sragen. Digelar di Tanggal...

Pernikahan Unik Duda PNS dan Janda di Gading Sragen. Digelar di Tanggal Cantik Serba 12, Dirayakan dengan Hiburan Turnamen Sepakbola

Pasangan pengantin Sukardi (kiri) didampingi istrinya, Munawaroh (tengah) saat menyerahkan tropi untuk Tim Sepakbola Amatir Miri yang menjuarai turnamen trofeo sebagai hiburan pernikahannya yang digelar hari ini, Minggu (12/12/2021) di lapangan Desa Gading, Tanon, Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hari Minggu (12/12/2021) agaknya menjadi hari yang bersejarah bagi perjalanan hidup PNS di DPUPR Sragen, Sukardi (52).

Abdi negara asal Keongan RT 5, Karangwaru, Plupuh itu hari ini resmi mengakhiri status dudanya dengan naik ke pelaminan mempersunting Munawaroh (41), janda asal Dukuh Dayan RT 7, Desa Gading, Tanon, Sragen.

Tak hanya digelar di tanggal istimewa dan cantik karena serba 12 (12/ 12/2021), pernikahan duda dan janda itu juga menyajikan cerita unik.

Ya, tak seperti pernikahan pada umumnya, mereka tidak menggelar acara hiburan musik dan lainnya yang biasanya didatangkan untuk memeriahkan pernikahan.

Tapi, mereka lebih memilih merayakannya di lapangan sepakbola dengan menggelar turnamen trofeo.

Turnamen digelar di lapangan Desa Gading dengan mengundang tiga kesebelasan yakni All Star Tanon, tuan Rumah Bina Taruna Gading dan tim Amatir Miri.

Turnamen itu digelar sore hari setelah prosesi pernikahan selesai digelar pagi harinya. Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sukardi mengungkapkan turnamen trofeo itu sengaja dipilih sebagai hiburan untuk merayakan pernikahan keduanya.

Selain hobi sejak kecil, adanya turnamen itu diharapkan bisa menjadi sarana silaturahminya sebagai warga baru di Desa Gading, yang merupakan domisili istrinya saat ini.

“Kalau hiburan campursari atau Klebengan kan sudah biasa, nah ini saya sengaja memang ngundang tim sepakbola untuk hiburan warga. Bisa mengembangkan hobi, tapi juga sarana saya untuk mengenalkan diri dan bisa bersilaturahmi ke warga,” paparnya ditemui di sela menyaksikan turnamen.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya
Pasangan Sukardi-Munawaroh. Foto/Wardoyo

Didampingi sang istri, Sukardi menyebut tidak ada motivasi apapun apalagi mencari sensasi atau ketenaran.

Menurutnya ide hiburan sepakbola itu tak lain hanya hanya memberi hiburan yang mendatangkan kemanfaatan untuk warga sekitarnya. Sebab dari turnamen sehari selesai itu, ternyata juga bisa menggerakkan ekonomi kecil terutama warga yang ingin berjualan.

“Ini sebagai wujud syukur saya atas pernikahan saya. Ini saya niati. Jadi tadi acara pernikahannya sangat sederhana. Setelah itu kita rayakan di lapangan sepakbola ini. Semoga dari lapangan ini kami banyak dapat dulur (saudara),” urainya.

Sukardi mempersunting Munawaroh dengan status duda empat anak dari istri pertamanya yang sudah mendahului beberapa tahun silam.

Tak jauh beda, Munawaroh juga berstatus janda empat anak dari pernikahannya dengan Jamal yang tutup usia tiga tahun silam.

Kesebelasan Tanon All Star. Foto/Wardoyo

Menariknya, Jamal ternyata adalah PNS dan teman satu kantor Sukardi di DPUPR Sragen. Keduanya sama-sama bertugas sebagai mantri pengairan.

“Dulu, almarhum suaminya itu teman saya satu kantor. Jadi memang sudah kenal karena saya sama almarhum juga dekat. Nggak tahunya dipertemukan ketika sama-sama berstatus janda dan duda,” ucap Sukardi disampingi sang istri sembari tersipu.

Apresiasi Positif

Salah satu pesepakbola kelahiran Desa Gading, Yudi Antono yang juga teman sekantor Sukardi di DPUPR, mengapresiasi ide unik pernikahan dengan hiburan sepakbola itu.

Menurutnya ide langka itu cukup positif untuk menggairahkan perkembangan olahraga sepakbola sekaligus memberi hiburan bagi masyarakat.

Baca Juga :  Puluhan Warga Desa Ngargosari Sumberlawang Sragen Berburu Entung Jati, Dimasak Rica-Rica hingga Dijual Mentah Rp15.000 per Gelas

“Dengan begini bisa memberi wahana bagi atlet atau bibit pesepakbola untuk mengasah skill. Tapi sisi menghiburnya tetap ada. Apalagi banyak warga yang bisa jualan, ada sisi kemanfaatan lainnya. Semoga berkah dan sakinah mawadah warohmah untuk pasangan Pak Sukardi dan Bu Munawaroh,” ujarnya.

Salah satu pemain Tanon All Star, Yudi Antono saat beradu skil dengan pemain Amatir Miri. Foto/Wardoyo

Sementara pertandingan Trofeo itu sendiri berakhir dengan menghasilkan Tim Amatir Miri sebagai juara.

Tim gabungan dari seniman dan pemuda Miri itu sukses meraup dua kemenangan dari Tanon All Star dan Bina Taruna Gading yang harus puas finish di posisi kedua dan ketiga.

Selain pemain-pemain muda, gelaran itu juga terasa istimewa karena kehadiran sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Tanon yang ikut bertanding.

Di antaranya Kades Slogo, Bintoro Adi Saputro dan Kades Gabugan, Loso. Keduanya memperkuat tim Tanon All Star. Wardoyo