SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah tokoh pemuda pegiat pertanian asal Sragen membuat gebrakan baru dengan menggagas revolusi besar-besaran di bidang pertanian melalui pengenalan teknologi baru.
Para tokoh milenial yang digawangi PT. Fajar Jaya Revolusi (FAJAR) itu memperkenalkan sebuah teknologi tepat guna berupa drone dan produk pupuk organik untuk mendongkrak produktivitas pertanian.
Tim dipelopori pimpinan PT Fajar Jaya Revolusi, Muh Adrian Marsyah bersama dua tokoh milenial di bidang pertanian Sragen, Sigit Waskito dan Anton Dwi P.
Mereka bahkan sudah banyak mendapat kepercayaan untuk mempresentasikan teknologi mereka di berbagai daerah. Salah satunya di Sleman, Yogyakarta.
Tim milenial asal Sragen itu didatangkan oleh Koperasi Pertanian Kompak Yo dari Desa Bangunharjo, Prambanan, Sleman, Jumat (24/12/2021).
Pimpinan PT Fajar Jaya Revolusi, Muh Adrian Marsyah mengatakan gagasan revolusi dan inovasi teknologi untuk pertanian itu muncul dari keprihatinannya melihat kondisi petani dan pertanian yang kian hari kian berpihak pada petani.
Padahal sektor pertanian menjadi sektor vital dan ujung tombak kehidupan. Hal itu karena menjadi sektor penghasil bahan pangan yang sangat vital menopang kehidupan manusia.
“Kami melihat situasi dan kondisi para petani dan dunia pertanian kita yang sangat memprihatinkan. Dengan mahalnya biaya tenaga karena kelangkaan tenaga tani saat ini, biaya pupuk kimia non organik yang tidak seimbang dengan harga padi, serta harga jual padi yang sangat rendah saat pasca panen membuat lengkapnya penderitaan petani,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (24/12/2021).
Realita itu kemudian mendorong dirinya dan para tokoh muda pegiat pertanian di Sragen tersebut untuk menggagas terobosan guna membangkitkan kembali sektor pertanian.
Bersama tim petani milenial itu akhirnya tercipta solusi bahkan revolusi besar- besaran di bidang pertanian dari sistem manual ke mesin modern.
Salah satunya dengan alat pengukur kesuburan tanah dan drone sprayer. Pengukur kesuburan tanah itu didesain untuk menakar kondisi lahan sehingga bisa memastikan komposisi pupuk yang efektif dan efisien agar pertumbuhan serta produktivitas tanaman bisa maksimal.
Sementara drone didesain untuk membantu penyemprotan tanaman secara cepat dan efektif. Karena alat drone yang bisa terbang itu dilengkapi alat sensorik yg sangat peka dan otomatis.
“Dengan dua teknologi ini pastinya bisa menghemat dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas tenaga maupun pupuk yang digunakan,” jelasnya.
Biaya Hemat Produktivitas Meningkat
Sementara tokoh milenial pertanian Sragen, Sigit Waskito menguraikan selain dua inovasi itu, tim petani milenial juga mencoba menghadirkan pupuk organik yang ekonomis namun efektif meningkatkan kesuburan tanah serta menjaga unsur hara.
Pupuk organik itu dibuat dengan memanfaatkan sampah organik, kotoran ternak, maupun keanekaragaman hayati lainya yang diolah sedemikian rupa menjadi pupuk cair.
“Keunggulan pupuk cair organik ini bisa mengembalikan kesuburan tanah menjadi alami kembali. Karena sebelumnya proses tanam tanah di cek terlebih dahulu kondisi kebutuhan NACL-nya dulu sehingga bisa diambil action yang tepat. Yang jelas teknologi ini membuat petani lebih hemat biaya produksi tapi produktivitas akan meningkat,” jelas Sigit saat memberikan sambutan di hadapan peserta di Poktan Kompak Yo Bangunharjo.
Terobosan itu langsung mendapat respon positif dari kalangan kelompok tani, pegiat pertanian hingga jajaran dinas terkait yang turut hadir di acara tersebut.
Bahkan beberapa pimpinan dinas pertanian dan legislator setempat mengapresiasi inovasi dari tim milenial Sragen itu agar bisa diimplementasikan di wilayah Sleman.
Acara tersebut mendapat sambutan hangat dari Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi DIY Ir. Sugeng Purwanto, Ketua Komisi B DPRD Provinsi DIY, Ir. Widi, PLT Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman dan Gunung Kidul, Ir. Widi Sutikno.
Kemudian Kadis Pertanian Gunung Kidul, Kadis Pertanian Kota Yogyakarta, Kadis Pertanian Kulon Progo dan Kadis Pertanian Bantul.
Lantas para jajaran penewu Prambanan, Kepala UPTBP4 Wilayah Prambanan, Danramil Prambanan Kapten Toni, Kapolsek Prambanan, Lurah Sumberharjo, pengurus Poktan Kompak Yo, Poktan Sido Dadi Dukuh Dinginan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan secara simbolis pupuk organik cair dari perwakilan petani milenial Sigit Waskito kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY Ir. Sugeng Purwanto. Wardoyo