Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Sering Merasakan Pusing Lama, Waspada Bisa Jadi Terjadi Gangguan Kesehatan Ini

Ilustrasi pusing. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM — Kepala terasa pusing saat beraktivitas tentunya menggangu pekerjaan atau rencana yang telah disusun. Rasa pusing yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung penyebabnya antara lain gangguan telinga dalam, mabuk perjalanan, efek pengobatan, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic.

Pusing akan mengacaukan keseimbangan tubuh, kondisi pusing dapat ditentukan memperhatikan seberapa sering terasa. Pusing bisa juga karena kondisi jantung memompa darah yang tak cukup untuk otak.

Ketika merasa pusing, sebaiknya segera duduk atau berbaring jika berada di tempat yang memungkinkan. Kalau ingin berpindah tempat sebaiknya tak bergerak secara mendadak supaya kepala tidak makin terasa pusing.

Tak perlu memaksakan aktivitas jika sedang pusing, apalagi berkendara. Intensitas pusing harus dicermati jika sering terjadi dalam waktu yang lama. Mengutip Healthline, pusing bukan penyakit, melainkan gejala suatu kondisi berbagai masalah kesehatan.

Pusing yang terasa tak wajar, misalnya terlalu sering dan lama waktunya, bisa menjadi pertanda adanya penyakit yang harus segera ditangani. Kalau kondisi itu terus dirasakan, maka perlu mengonsultasikan pada dokter.

Pusing juga terbagi dari beberapa jenis, berikut di antaranya:

Vertigo

Jika merasakan pusing yang parah sampai semua yang ada di sekitar terasa berputar-putar dan keseimbangan lemah, itu pertanda mengalami vertigo. Mengutip WebMD, vertigo disebabkan oleh gangguan telinga dalam. Penyebab lainnya, bisa juga karena benturan atau cedera di kepala, bahkan tanda adanya masalah otak.

Mabuk perjalanan

Mengutip dari Cleveland Clinic, mabuk perjalanan terjadi karena terdapat banyak gerakan saat naik kendaraan. Banyaknya gerakan itu membuat otak tidak bisa menyinkronkan informasi dari mata, telinga, dan tubuh.

Kinetosis adalah sebutan ilmiah untuk kondisi mabuk perjalanan. Mengutip dari Reader’s Digest, ahli neuropsikologi dari Northwestern University, Timothy Hain menjelaskan, kinetosis disebabkan oleh tidak sinkron respons yang diberikan oleh indra.

Teori tentang kinetosis menjelaskan kecenderungan ketika orang naik kendaraan menyebabkan otak kebingungan saat menerima informasi dari beberapa indra, sebagaimana dikutip dari The Atlantic. Saat kendaraan melaju, orang merasa seperti sedang bergerak, tapi mata menyampaikan pesan ke otak, bahwa tubuh tidak melakukan aktivitas atau diam.

Hipotensi

Mengutip WebMd, hipotensi merupakan keadaan tekanan darah hanya 90/60 milimeter air raksa (mmHg), padahal kondisi normalnya 120/80 mmHg. Kondisi itu membuat suplai darah ke otak agak kurang, sehingga menimbulkan pusing, terutama saat bangun dari posisi berbaring. Pusing saat tekanan darah rendah terasa seperti kliyengan tanpa rasa mual. Kondisi itulah yang membedakan pusing hipotensi dengan mabuk perjalanan.

Exit mobile version