Sementara itu, Epidemiolog Indonesia dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut Omicron menjadi varian baru pertama yang langsung ditetapkan jadi variant of concern di masa pandemi.
Padahal, biasanya setiap varian baru akan melalui tahap variant under investigation ataupun interest.
Hal itu, menurut Dicky, varian Omicron tersebut memang sudah memenuhi tiga kriteria yang dikhawatirkan.
“Tiga kriteria itu di antaranya, kecepetan penularannya, tingkat keparahannya, termasuk dia bisa merubah atau bisa menurunkan efikasi ataupun treatment vaksinasi. Ini artinya tanda yang sangat serius,” kata Dicky.
Dari data epidemiolog, kata Dicky, Omicron bisa meningkatkan tingkat positivity rate dalam kurun waktu 3 minggu.
Bahkan dalam kurun 2 minggu, varian baru Covid-19 ini bisa mendominasi transmisi kasus 75 persen di tengah kasus varian Delta.
Sehingga diprediksi tingkat kecepatan penularan Omicron ini bisa 500 persen lebih cepat dibanding virus Covid-19 awal, yang berasal dari Wuhan.
“Yang kita ketahui Delta 100 persen lebih cepat menular dari varian di Wuhan, Itu sebabnya hitungan dari beberapa epidemiolog, termasuk saya berdiskusi.”
“Kita prediksi awal, tapi mudah-mudahan salah, 500 persen lebih cepat menular dari virus liar Wuhan,” ujar dia.
- Kontak Informasi Joglosemar News :
- Redaksi : [email protected]
- Promosi : [email protected]
- Kontak : [email protected]