JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Tingkat Penularan Omicron Lebih Cepat 500% dari Covid-19 Awal

Ilustrasi grafik kasus covid-19. Pixabay
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Setelah varian Delta lewat, kini ramai diperbincangkan merebaknya varian baru virus Covid-19, yakni B.1.1.529 atau dikenal dengan sebutan Omicron.

Seperti apa sebenarnya varian baru ini dan seberapa bahaya jika dibanding varian sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberkan informasinya.

Sebagaimana diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai variant of concern.

Budi menjelaskan, varian Omicron ini memiliki banyak mutasi. Di dalam mutasi tersebut, terdapat mutasi-mutasi berbahaya yang ada pada varian Covid-19 sebelumnya, seperti Alpha, Beta, Delta dan Gama.

“Mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian sebelumnya ada di sini, mutasinya ada 50,” kata Menkes Budi dalam keterangan persnya seperti  dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/11/2021).

Pada 30 mutasinya, jelas Menkes, ada spike potrein di mahkota coronanya. Dan dari total 50 mutasi, banyak mutasi-mutasi ada di varian Alpha, Beta dan Delta dan Gama, yang buruk-buruk diidentifikasi.

Baca Juga :  Kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud Masih Optimistis MK Bakal Lahirkan Putusan Progresif

Adapun mengenai tingkat keparahannya, Menkes menjelaskan varian baru ini belum ditemukan potensi mampu meningkatkan keparahan gejala.

“Sampai sekarang belum ditemukan indikasi varian Omicron ini meningkatkan keparahan, belum teridentifikasi,” jelas dia.

Hanya saja, ditengarai bahwa varian micron ini lebih cepat penularannya dibandingkn varian sebelumnya. Di samping itu, varian Omicron juga dinilai mampu menurunkan efek vaksinasi.

Meskipun begitu, penelitian soal varian baru Covid-19 ini masih dalam proses lebih lanjut.

Sementara itu, Epidemiolog Indonesia dari Griffith University, Dicky Budiman menyebut Omicron menjadi varian baru pertama yang langsung ditetapkan jadi variant of concern di masa pandemi.

Padahal, biasanya setiap varian baru akan melalui tahap variant under investigation ataupun interest.

Hal itu, menurut Dicky, varian Omicron tersebut memang sudah memenuhi tiga  kriteria yang dikhawatirkan.

Baca Juga :  Antisipasi Situasi Geopolitik dan Dampak Ekonomi Usai Serangan Iran ke Israel, Ini Strategi yang Diambil Menkeu Sri Mulyani

“Tiga kriteria itu di antaranya, kecepetan penularannya, tingkat keparahannya, termasuk dia bisa merubah atau bisa menurunkan efikasi ataupun treatment vaksinasi. Ini artinya tanda yang sangat serius,” kata Dicky.

Dari data epidemiolog, kata Dicky, Omicron bisa meningkatkan tingkat positivity rate dalam kurun waktu 3 minggu.

Bahkan dalam kurun 2 minggu, varian baru Covid-19 ini bisa mendominasi transmisi kasus 75 persen di tengah kasus varian Delta.

Sehingga diprediksi tingkat kecepatan penularan Omicron ini bisa 500 persen lebih cepat dibanding virus Covid-19 awal, yang berasal dari Wuhan.

“Yang kita ketahui Delta 100 persen lebih cepat menular dari varian di Wuhan, Itu sebabnya hitungan dari beberapa epidemiolog, termasuk saya berdiskusi.”

“Kita prediksi awal, tapi mudah-mudahan salah, 500 persen lebih cepat menular dari virus liar Wuhan,” ujar dia.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com