JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ancaman Omicron Diprediksi Meledak di Maret-April. Bupati Sragen Mulai Siagakan Satgas sampai Desa, Semoga Tidak Masuk Sragen!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat menyambangi salah satu nenek pedagang di Pasar Mbah Gajah Gondang, Kamis (13/1/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengingatkan masyarakat untuk waspada potensi varian baru Omicron.

Pasalnya prediksi dari Menteri Kesehatan, varian baru virus Covid-19 itu diperkirakan bisa mengalami puncak ledakan penyebaran pada Maret sampai April 2022 mendatang.

Bupati pun berharap semua waspada dan menjaga Prokes agar ancaman Omicron tak sampai masuk Sragen.

“Kemarin Menkes menyampaikan bulan Maret-April puncak Omicron di Indonesia. Semoga tidak sampai di Sragen. Kalaupun iya, tidak menimbulkan kegaduhan seperti kemarin. Kita sudah siap,” paparnya kepada wartawan di sela vaksin booster di Pemda Sragen, Kamis (20/1/2022).

Bupati menyampaikan meski angka nasional terus bertambah, penyintas varian Omicron lebih banyak dirawat di rumah. Menurutnya pasien positif Omicron selama ini tidak perlu sampai dirawat ke rumah sakit.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

Namun ia menyebut ancaman Omicron tak bisa dipandang sebelah mata. Sebab varian itu menyebar cukup cepat meski tak seganas varian Delta.

Sebagai antisipasi, saat ini Pemkab tengah melalukan berbagai persiapan untuk membendung masuknya Omicron.

“Persiapan kita, satgas-satgas Covid kita siapkan lagi dari bidan desa. Kalau di rumah nanti kita wajibkan dimonitoring dari rumah ke rumah,” urainya.

Bupati memastikan sampai hari ini belum di temukan kasus positif Omicron di Sragen.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

“Semoga demikian adanya dan seterusnya,” lanjutnya.

Bupati menambahkan vaksinasi dosis 3 sangat penting lantaran hasil uji antibodi warga yang sudah vaksin satu dua, ada sebagian yang sudah mengalami penurunan antibodi atau kekebalan tubuh.

Secara teori, ia menyebut setelah 6 bulan, maka antibodi seseorang akan turun yang dibuktikan dengan melalui tes zero survei.

“Kita sudah melakukan pada 2000 warga Sragen. Hasilnya didapatkan ada sebagian warga yang sudah vaksin 8-9 bulan, ternyata antibodinya turun di bawah 50 persen. Makanya itulah kenapa harus dilakukan booster lagi. Lansia kota total 150.000, dan kita sudah menyuntik sekitar 77.000. Itu luar biasa,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com