Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Antisipasi Penyebaran Omicron, Pemkot Yogyakarta Siapkan Fasilitas Kesehatan

Varian omicron. pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Meski sejauh ini belum terdapat kasus penyebaran varian Omicron, namun Pemkot Yogyakarta memastikan kesiapannya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Kesiapan tersebut diwujudkan dengan penyiapan fasilitas kesehatan dimulai sedini mungkin.

Untuk diketahui, bahwa grafik penularan Covid-19 di kota pelajar memang mengalami lonjakan dalam kurun waktu satu pekan terakhir.

Pada 25 dan 26 Januari 2022 lalu, terdapat tambahan 9 dan 8 kasus. Sehingga, total kasus aktif di Kota Yogyakarta kini sudah menyentuh dua digit, atau tepatnya 39.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya bahkan sudah menjalin koordinasi dengan seluruh rumah sakit rujukan sejak dua minggu lalu, agar mulai bersiap.

Pasalnya, selama kasus melandai, ruang perawatan khusus corona bisa digunakan untuk pasien lain.

“Ini harus diantisipasi apabila ada sebaran tinggi dan perlu rawat inap. Maka, nantinya, 30 persen kapasitas RS itu akan kami siapkan. Dari sisi fasilitas kesehatan, kita sudah lebih siap dibanding tahun lalu,” tegasnya, Kamis (27/1/2022).

Sementara dua selter isolasi terpusat yang dikelola Pemkot Yogyakarta, yakni Selter Rusunawa Bener dan Gemawang, juga dipastikan siap digunakan sewaktu-waktu.

Meski saat ini kondisinya kosong tanpa pasien, dua isoter tersebut dapat langsung beroperasi jikalau dibutuhkan.

“Selter tetap tidak ditutup. Yang di Bener kami buka terus. Sementara Gemawang memang sekarang masih kita istirahatkan, karena di Bener saja kosong,” urainya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut mengatakan, meski terdapat sedikit peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya, sampai sejauh ini omicron belum terdeteksi.

Bahkan, jumlah sample yang dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan Whole Genum Sequecing (WGS) pun tak bertambah.

“Kita sudah kirimkan sample-sample yang CT Value di bawah 25. Sampai sekarang kita belum mendapat hasil positif Omicron. Kasus memang ada peningkatan, itu dari hasil skrining sekolah, rumah sakit, dan pelaku perjalanan,” katanya.

Menurutnya, pelaku perjalanan yang dimaksudnya ialah wisatawan, atau orang luar daerah yang sedang ada perlu di Kota Yogyakarta.

Namun, berdasar hasil penelusuran, Satgas pun tidak menemukan adanya sebaran Covid-19.

“Kemudian, saat mau pulang, karena naik kereta atau pesawat, baru ketahuan positif. Sudah saya minta ke PHRI juga, agar prokes diperketat, termasuk saat pengunjug mau check in,” pungkas Heroe.

Exit mobile version