Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Apakah Omicron? 4 Warga Wonogiri Menunggu Hasil WGS, 8 Sudah Positif COVID-19 Varian Delta

Bupati Wonogiri

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sampai saat ini Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri masih menunggu keluarnya hasil empat warga yang dikirim sampelnya. Belasan sampel telah dikirim guna dilakukan whole genome Sequencing (WGS).

Dari sebanyak 12 sampel yang dikirim 8 di antaranya sudah keluar hasilnya. Mereka positif COVID-19 varian delta.

Sementara 4 lainnya masih menunggu hasil.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan 12 sampel untuk dilakukan WGS. Langkah itu demi mengetahui jenis atau varian virus Corona yang ada di Wonogiri.

“Hasilnya delapan varian delta. Empat lainnya masih menunggu hasil,” kata Jekek, baru-baru ini.

Belasan sampel itu diambil dari kasus-kasus terkonfirmasi positif COVID-19 baru yang ditemukan di Kota Mete. Tidak ada kriteria khusus agar sampel penderita dikirim untuk dilakukan WGS.

Lebih jauh, Jekek menuturkan pihaknya belum menemukan pasien terpapar Corona di Wonogiri usai menjalani perjalanan dari luar negeri. Seluruhnya adalah transmisi lokal.

“Kita belum menemukan pekerja migran asal Wonogiri yang positif Corona usai perjalanan dari luar negeri. Semoga potensinya minim ada klaster perjalanan dari luar negeri,” ujar Jekek yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri.

Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri pada Kamis (27/1) menggelar zoom meeting bersama dengan para camat, perwakilan fasilitas kesehatan (faskes), para camat dan relawan. Itu demi mengantisipasi munculnya kasus Corona varian omicron.

“Adanya varian baru omicron ini harus dijawab masyarakat dengan kewaspadaan dan pendisiplinan diri terhadap protokol kesehatan,” terang Bupati Wonogiri Joko Sutopo usai acara.

Disinggung soal kondisi di Wonogiri, Bupati mengatakan di dalam forum tersebut dia juga meminta agar semua pihak tidak perlu berspekulasi apakah varian omicron sampai di Wonogiri atau tidak. Yang terpenting menurut dia adalah mengantisipasi agar jangan sampai terjadi kondisi yang tidak diinginkan.

Bentuk antisipasi yang dilakukan adalah menggaungkan kembali komitmen bersama dalam memerangi korona. Termasuk mengerahkan relawan untuk bisa lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan meminta agar faskes berikut tenaga kesehatan (nakes) di dalamnya untuk mempersiapkan diri.

Dengan begitu, kata Joko Sutopo, saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan semuanya sudah dalam kondisi siap. Itu langkah-langkah antisipatif yang dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri. Aris

Exit mobile version